"Menunggu dua daerah itu surut paling berat," terang Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Mustajab saat dihubungi, Rabu, 25 November 2020.
Menurut dia, genangan di dua daerah muncul akibat air limpahan dari Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, enam daerah prioritas genangan lain di Jaksel cenderung surut dalam waktu kurang dari dua jam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Lahan di Perintis dan Manggarai Terkena Normalisasi Kali Ciliwung
Keenam area tersebut ialah Balai Kartini, Atmajaya, Tanjung Barat, ITC Fatmawati, Pasar Cipete, dan Jalan Raya Kemang. Sudin SDA Jaksel mengandalkan pompa air untuk mengatasi genangan air di daerah ini.
"Pengadegan punya pompa dengan kapasitas 750 liter per detik, yang belum ada di Rawajati," tambah Mustajab.
Pengadegan dan Rawajati, tambah dia, ada di wilayah rendah, tetapi belum didukung tanggul. Untuk saat ini, tanggul sementara dibuat dari tumpukan karung di area Rawajati.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyumbangkan 13 pompa apung untuk Jaksel pada Oktober 2020. Pompa disediakan pada daerah rawan banjir.
(OGI)