"Iya semua identifikasi di sini (RS Polri), kita pakai metode Disaster Victim Identification (DVI) semuanya," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 18 Juli 2022.
Metode ini sering digunakan mengidentifikasi korban kecelakaan bencana alam. Caranya, menggunakan data pembanding medis.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati mengimbau keluarga korban datang membawa data pembanding antemortem (sebelum kematian) untuk identifikasi.
Baca: Olah TKP Kecelakaan Truk BBM dengan Metode Accident Analysis |
"Mungkin dari mereka (keluarga) juga kita perlu sidik jari dan segala macam, jadi tak usah repot lagi. Jadi keluarga sudah di sini, penyidiknya di sini, kita bisa periksa sidik jari," ujar Arif.
Data sidik jari semasa korban hidup pada KTP dan SIM yang dicocokkan dengan data sidik jari postmortem dari jenazah korban. Arif menuturkan pihaknya belum membuka posko antemortem bagi pihak keluarga untuk menyerahkan data pembanding.
"Kalau ada kelurga yang merasa kehilangan, monggo (silakan) segera ke RS Polri mumpung jenazahnya, mohon maaf, belum dalam keadaan membusuk," kata dia.