medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah ketik ditanya jurnalis asing Aljazeera TV. Jurnalis tersebut mempertanyakan soal sikap Indonesia yang memperbolehkan pameran mesin rokok internasional di Ibu Kota. Sebab, World Tobacco Process and Machinery (WTPM) sudah ditolak di sejumlah negara.
Pria yang biasa disapa Ahok itu menganggap pertanyaan jurnalis tersebut mengarah kepada penutupan pameran mesin rokok.
"Anda orang asing jangan menjajah kami dengan pikiran konyol. Anda masuki semua produk farmasi rokok sintetis (ke Indonesia). Pernah kritik enggak tuh?" kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2016).
Ahok bilang, selama ini asing bisa saja mendukung Indonesia menutup pameran mesin rokok karena satu alasan. Pasalnya, banyak perusahaan asing yang kini menjual rokok sintetis ke Indonesia.
Meski mengaku tak tahu, Ahok menduga ada keterlibatan perusahaan farmasi yang mengeluarkan rokok sintetis dalam kampanye penolakan pameran mesin rokok ini. "Kenapa kita jadi agen asing untuk melarang mesin rokok?" ungkap dia.
Menurut Ahok, kalu ingin mencari solusi rokok, aktivis harus langsung ke hulunya. Aktivis dan jurnalis luar negeri lebih baik mengkritik keberadaan pabrik rokok.
"Sekalian saja PBB bikin solusi seluruh dunia enggak boleh merokok. Sekarang rokok sintetis, farmasi asing luar negeri mau menggantikan rokok. Itu saja," ujar Ahok.
Pagi ini sejumlah aktivis anti rokok dari change.org mendatangi Ahok. Mereka meminta pameran WTPM dihentikan. Rencanannya pameran dilaksanakan di Jakarta pada 27-28 April 2016.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id