Di paruh terakhir Ramadan Nabi bertahajud bersama para sahabat. Langit mendung tiada berbintang, angin bertiup sepoi-sepoi menyentuh kulit para jemaah yang tengah berkumpul dan berdoa di masjid Nabawi yang dibangun tanpa atap itu.
Saat tiba waktu manjur beriktikaf, Nabi segera mendirikan salat diikuti para sahabat setianya. Namun tiba-tiba hujan turun cukup deras, beberapa orang di antaranya hendak berteduh tetapi hal itu urung dilakukan sebab dilihatnya Nabi begitu khusyuk dalam menjalankan ibadah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kala dalam posisi sujud, Nabi tampak begitu hanyut tanpa bergerak sedikit pun. Beberapa sahabat mulai menggigil kedinginan. Rasulullah kembali menegakkan kepala, membacakan tahiyat, lalu mengucapkan salam. Hujan pun seketika berhenti.
Mendapati Rasulullah dalam kondisi basah kuyup, sahabat Anas ibn Malik beranjak untuk mengambil pakaian kering milik Nabi. Namun saat gerakan Anas dibaca Rasul, beliau langsung mencegahnya, "Wahai Anas ibn Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku. Biarkanlah kita sama-sama basah. Nanti pun pakaian kita akan kering dengan sendirinya."
Anas kembali ke dalam barisan. Lalu Nabi meneruskan cerita bahwa ketika dalam hanyut sujud ia melihat para malaikat di bawah pimpinan Jibril Alahi As-Salam turun dalam keindahan dan bentuk aslinya. Mereka berbaris rapi dengan suara gemuruh tasbih dan tahmid yang tak pernah didengar telinga. Alam semesta dipenuhi dengan cahaya tidak pernah dilihat oleh mata. Mereka bergema di langit dan di bumi.
Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Nabi pernah bersabda, "Aku terbiasa beriktikaf pada malam-malam ini, kemudian terasa padaku untuk iktikaf pada malam-malam akhir (21-30) Ramadan. Maka barang siapa yang telah iktikaf bersamaku tetaplah dalam iktikafnya. Sebab aku telah diperlihatkan malam lailatul qadar kemudian dilupakannya, karena itu kalian cari pada malam-malam ganjil."
Abu Said ibn Khudri melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa saat baginda Nabi keluar salat Subuh, di wajahnya ada sedikit cipratan tanah berair.
Sumber: Disarikan dari hadits riwayat Abu Dawud, Bukhari, dan Muslim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (SBH)