Ia mendirikan yayasan tersebut lantaran dulu ia pernah merawat anak sulungnya yang juga mengidap kanker selama lebih dari 21 tahun sejak anaknya berusia empat tahun. Kepedulian Ira tumbuh dari pengalaman mendampingi anaknya sendiri yang didiagnosis mengidap leukemia pada tahun 1984.
Saat itu, Ia harus pergi ke Belanda untuk menemani anaknya berobat, karena pelayanan rumah sakit di Indonesia belum sebagus sekarang. Di negeri kincir angin itulah Ia tinggal di sebuah rumah singgah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baginya, biaya untuk tinggal lama di hotel amatlah tidak terjangkau. Terbayang olehnya, keluarga lain di Indonesia yang datang dari berbagai daerah untuk berobat di Jakarta tentu membutuhkan fasilitas seperti itu.
YKAKI awalnya didirikan untuk menjadi rumah singgah bagi anak dengan penyakit kanker. Akan tetapi, dalam perjalanannya rumah singgah yang diberi nama Rumah Kita tak hanya jadi tempat persinggahan semata.
Rumah Kita kerap jadi tempat tinggal sementara bagi orang dari luar Jakarta yang ingin berobat di rumah sakit di ibukota Jakarta. Pada akhirnya, rumah singgah YKAKI terus berkembang dan membantu lebih banyak orang dengan berbagai kebutuhan.
Aktivitasnya membantu anak kanker sempat terhenti ketika ia fokus mendampingi dan merawat anak sulungnya yang menderita kanker. Ia sempat mengatakan pada dirinya untuk tidak lagi berurusan ataupun terlibat dengan penderita kanker.
Namun, saat ia memutuskan untuk berhenti membantu anak-anak penderita kanker, mendiang anaknya justru datang ke mimpinya dan memintanya kembali berjuang dan menolong anak-anak penderita kanker. Ternyata, Ira pernah menjanjikan kepada anaknya sebelum meninggal dunia bahwa dirinya ingin dan akan terus membantu anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker.
.jpg)
Dari situlah, Ira tergerak mendirikan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia dibantu oleh rekannya bernama Aniza M. Makna YKAKI dan perjalanan rumah singgah bagi Ira sendiri, sangat mendalam lantaran perwujudan mimpi antara dirinya dengan sang anak. Ira juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk melayani pasien kanker anak yang secara ekonomi kurang mampu.
Saat ini, jumlah kasus kanker pada anak sendiri diperkirakan cukup banyak. Dari semua kasus kanker, diperkirakan 2-4 persen terjadi pada anak. Data dari International Agency fo Research on Cancer (IARC) menunjukkan, 1 dari 600 anak terkena kanker sebelum usia 16 tahun. Hingga kini, YKAKI masih terus berkomitmen membantu penderita kanker, khususnya anak-anak.
Berkat kedermawanan hatinya untuk terus berkomitmen memberikan rumah singgah sekaligus membantu penderita kanker untuk berjuang melawan sakitnya, Ira Soelistyo masuk kedalam salah satu nominator sosok inspiratif dalam program Kick Andy Heroes 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id