"BIAN adalah kegiatan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela dan pemberian imunisasi pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap," kata Kepala Dinkes Sulbar, Asrang Masdi, di Mamuju, Minggu, 16 Mei 2022.
Baca: 1,7 Juta Bayi Belum Dapat Imunisasi Dasar karena Pandemi Covid-19
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cakupan imunisasi rutin secara nasional turun dari 84,2 persen pada tahun 2020 menjadi 79,6 persen pada tahun 2021. Penurunan cakupan imunisasi rutin disebabkan oleh berbagai faktor pada saat puncak pandemi covid-19 di antaranya minimnya tenaga kesehatan dan pemambatasan kegiatan masyarakat.
Menurut dia kondisi tersebut menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.
"Dampak dari penurunan cakupan imunisasi rutin tersebut mengakibatkan adanya peningkatan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) bahkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) PD3I seperti Campak, Rubela, dan Difteri di beberapa wilayah," jelasnya.
Oleh karena itu ia mengatakan Dinkes Sulbar mengajak seluruh lapisan masyarakat melakukan imunisasi melalui program pelayanan imunisasi BIAN meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Program BIAN dilaksanakan disejumlah lokasi seperti sekolah, Puskesmas, Posyandu, Puskesmas dan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, termasuk swasta, sesuai waktu yang telah ditentukan untuk menekan kasus PD3I," ungkapnya.