"Estimasinya antara 15-17 ribu, itu jaringan teroris yang ada. Ini yang sudah berbaiat, kemudian sudah melakukan liqo (pertemuan) dan sebagainya," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid kepada Medcom.id, Kamis, 27 Januari 2022.
Ahmad mengatakan jumlah simpatisan teroris itu diketahui dari keterangan teroris yang ditangkap. Salah satunya pimpinan JI, Para Wijayanto, yang ditangkap pada 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Itu keterangannya yang anggotanya (JI) ada 6.000, kemudian JAD ada 5.000. Estimasinya, antara 15-17 ribu (simpatisan) dari jaringan teroris yang ada," ujar Ahmad.
Namun, Ahmad menyebut 15-17 ribu orang itu belum bisa ditangkap. Sebab, mereka belum melakukan sesuatu yang memenuhi unsur tindak pidana teror.
"Belum juga bisa dilakukan tindakan preventif justice," ujar Ahmad.
Ahmad menuturkan jumlah simpatisan itu dapat diketahui dari indeks potensi radikalisme (IPR). Dia memaparkan indikatornya IPR ialah beridieologi takfiri.