"Masalah pembinaan karier Polri sekarang jenderal-jenderal numpuk ini, bagaimana solusi Bapak?" kata Safaruddin saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon kapolri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Januari 2021.
Safaruddin mengingatkan Listyo tak melupakan anggota polisi berpangkat jenderal. Mereka yang sudah menempuh pendidikan tinggi mestinya diberikan posisi sesuai kapasitasnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bagaimana Bapak mengatasi itu supaya tidak ada lagi penumpukan dalam pembinaan karier Polri. Saya kira assessment. Kita mohon diberdayakan assessment," tegas politikus PDI Perjuangan itu.
Baca: Komjen Listyo Gandeng Sejumlah Tokoh untuk Moderasi Agama
Safaruddin juga meminta Listyo memberi perhatian khusus terhadap bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Kejahatan di level ini mesti mendapat keseriusan Polri di samping permasalahan hukum yang lebih luas.
"Kejahatan yang konvensional ini jangan dilupakan. Karena itu meresahkan masyarakat. Jangan kita mau mengantisipasi digital sekarang ini siber, tapi kejahatan konvensional juga perlu diperhatikan," ujar Safaruddin.
Listyo menghadapi fit and proper test di DPR dengan memaparkan judul makalah Transformasi Menuju Polri yang Presisi. Presisi dalam judul makalah Listyo merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas, transparansi berkeadilan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Komjen Listyo sebagai calon tunggal Kapolri. Jokowi menyampaikan pilihannya ke DPR melalui surat presiden (supres) bernomor: R-02/Pres/01/2021 pada Rabu, 13 Januari 2021.
(JMS)