"Tentunya kita telah membentuk tim dan tadi juga kita akan kerja sama dengan Rabithah Ma'ahid al-Islamiyah (RMI) untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks yang ada. Kita juga kerja sama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu," kata Listyo saat menghadiri undangan di Pesantren Subhanul Wathon, Jawa Tengah, seperti dikutip Medcom.id, Selasa, 23 Mei 2023.
Listyo menyosialisasikan kepada seluruh santri untuk mewaspadai penyebaran informasi palsu maupun black campaign. Khususnya, di media sosial (medsos). Imbauan itu diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi perpecahan bangsa.
"Oleh karena itu tentunya kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk betul-betul berhati-hati. Jadi, saring sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari," tutur jenderal bintang empat itu.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks Kecurangan Pemilu |
Listyo mengingatkan siapapun pilihan pemimpinnya ke depan, diharapkan tetap bisa menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dia menegaskan NKRI harga mati.
"Tentunya siapapun pemimpinnya. Sekali lagi, siapapun pemimpinnya, yang namanya persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Karena siapapun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjalankan program-program nasional ke depan serta, menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id