"Baru saja, kami melaksanakan pengecekan terhadap pos 91 Command Center yang dipersiapkan untuk menghadapi berbagai macam kegiatan internasional. Di antaranya adalah rangkaian acara dalam rangka Presidensi G20," kata Sigit dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 19 Maret 2022.
Ia mengatakan 91 merupakan salah satu posko untuk memantau seluruh kegiatan pengamanan yang dilaksanakan. Baik di ring I, II, maupun III.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sigit menjelaskan 91 Command Center akan tersambung dengan 1.400 kamera pemantau (CCTV) di wilayah Bali. Bahkan, nantinya akan terhubung pula dengan seluruh personel yang bertugas melakukan pengamanan.
"Dengan demikian, posko ini bisa berkomunikasi pada saat diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di lapangan. Jika ada permasalahan, ancaman, ataupun gangguan di lapangan yang membutuhkan pergerakan personel secara cepat, instruksi-instruksi terkait dengan hal tersebut bisa diberikan dari posko ini," ucap Sigit.
Baca: Stok Minyak Goreng Curah di Bali Aman dan Sesuai HET
Sigit mengatakan 91 Command Center senantiasa melakukan evaluasi. Ini untuk memberikan kepastian pengamanan dan penjagaan terhadap seluruh rangkaian kegiatan internasional dapat berjalan dengan baik tanpa gangguan.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan kegiatan internasional yang baik dan aman di Tanah Air akan mengharumkan nama Indonesia. Sekaligus, meningkatkan kepercayaan dunia kepada Indonesia.
"Tentunya, ada beberapa fitur yang terus kami lengkapi. Kami siapkan fitur-fitur tersebut agar pengamanan terkait dengan rangkaian kegiatan internasional sampai Presidensi G20 bisa berjalan dengan aman, lancar, baik, serta mengharumkan nama Indonesia," tutur Sigit.
Sigit mengatakan 91 Command Center juga terhubung dengan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Khususnya, Sirkuit Mandalika yang menggelar ajang MotoGP. Bahkan, pusat komando tersebut juga tersambung di tingkat Markas Besar (Mabes) Polri.
"Ini menjadi satu rangkaian pengawasan, satu sistem monitoring, dan pergerakan kekuatan berlapis-lapis, mulai dari mana yang harus diputuskan oleh tingkat Polres, yang ada di ring, yang dilaksanakan Polda, dan mana yang diambil alih Markas Besar Polri," jelas Sigit.
Ia menekankan TNI dan Polri merupakan sektor pemimpin dalam pengamanan pelaksanaan seluruh kegiatan internasional yang dilaksanakan di Indonesia. Selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, TNI dan Polri akan menyiapkan pola pengamanan secara optimal terhadap tamu VVIP setingkat kepala negara, menteri, dan pejabat tinggi negara lainnya.