Dari akun resmi Instragram Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebutkan, dua PMI terkonfirmasi positif covid-19 dan tiga orang sakit dirawat di rumah sakit. Sehingga yang mengikuti karantina di Asrama Haji Surabaya sebanyak 124 orang.
"Hari Sabtu 22 Januari 2022 sebanyak 129 PMI termasuk anak-anak dan bayi datang dari Malaysia. Ada percepatan yang semula kedatangan tanggal 26 Januari, tapi maju 22 Januari 2022. Insya Allah kami siap membantu memfasilitasi PMI," kata Khofifah, melansir Clicks.id, Senin, 24 Januari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Terkait mekanisme penanganan PMI di tempat karantina, Khofifah menjelaskan, sama dengan yang telah dijalani para PMI ketika turun dari Bandara Soekarno-Hatta, yang kemudian dikarantina di Wisma Atlet.
Baca: 23 Januari, 1.836 Pekerja Migran Indonesia Karantina di Rusun Nagrak
Setelah mereka mendarat di Juanda, kemudian dilakukan swab PCR dan hal lain sesuai dengan standar protokol kesehatan kedatangan dari luar negeri.
"Hal-hal yang berkaitan dengan swab PCR-nya dan seterusnya, sudah ada di dalam tim pengananan yang dikordinasikan BNPB," ungkapnya.
Sedangkan petugas yang membantu menangani PMI di lokasi karantina adalah lembaga yang datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Mereka sudah standby di Surabaya. Saya rasa hal-hal yang berkaitan dengan logistik juga sudah langsung ditangani oleh BNPB," ungkapnya.
Baca: PMI yang Tiba di Bandara Juanda Dikarantina di Asrama Haji Surabaya
Dia berharap, seluruh mekanisme dan simulasi yang telah dipersiapkan secara matang oleh pemerintah terkait kepulangan PMI ke Jatim bisa berjalan lancar. Dia mengungkap, untuk PMI yang terkonfirmasi positif, akan dirujuk ke RSUD dr Soetomo.
Sedangkan PMI yang negatif dikarantina di Asrama Haji. Khusus PMI yang berada di Asrama Haji akan dikarantina selama 7 hari, setelah itu diperbolehkan pulang secara mandiri atau dijemput pemda asal mereka.
"Berbagai kesiapsiagaan telah dilakukan. Semua ini sudah disimulasikan secara matang. Insya Allah kami bersama tim secara kolektif ikut mengawal dan mengawasi kedatangan dan penanganan PMI," jelasnya.