“Iya, pas bulan kemarin masih ramai. Yang kerja ya masih banyak di sana,” kata Supri, warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Senin, 9 November 2020.
Kantor telekomunikasi itu menjadi klaster penyebaran covid-19. Kasus covid-19 di gedung bercat biru itu mencapai 95 orang. Selain pegawai di kantor itu, kasus menyebar hingga ke keluarga pegawai. Pegawai di perkantoran itu berasal dari DIY dan Jawa Tengah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
.jpeg)
Kantor layanan Telekomunikasi yang jadi klaster penyebaran covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, mengatakan pemerintah setempat sudah meminta setiap perkantoran yang melayani publik memiliki satuan tugas yang mengantisipasi dan menangani kemunculan kasus penularan covid-19. Apalagi kantor tersebut memiliki banyak karyawan.
"Satgas di masing-masing perusahaan wajib ada. Lalu menyediakan fasilitas cuci tangan atau hand sanitizer dan saat bekerja pakai masker," ujar Joko.
Menururt Joko, menjaga jarak menjadi hal sulit untuk dilakukan saat jam kerja dan istirahat. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab munculnya klaster di kantor telekomunikasi itu. Selain itu, sistem istirahat yang tak diatur secara bergelombang juga bisa menyebabkan kerumunan.
Pemerintah Kabupaten Sleman menduga kantor tersebut telat menerapkan pemberlakukan bekerja dari rumah atau work from home (WfH). Situasi itu diduga membuat kasus menjadi banyak.
“Tapi tracing kasus di sana sudah selesai. Kami tetap lakukan monitoring secara rutin yang dilakukan puskesmas dan kecamatan. (Pemerintah) kabupaten juga melakukan sidak,” ungkapnya.