Sebanyak 227 pengungsi yang ditampung di TES Balai Desa Balerante meliputi balita 20 orang, lansia 29 orang, anak-anak 41 orang, dewasa 121 orang, ibu hamil dua orang, ibu menyusui enam orang, dan difabel delapan orang.
"Mereka adalah warga Desa Balerante asal Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Ngelo, Sukorejo, dan Gondang," ujar Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono, Rabu, 6 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut dia, lima dukuh ini merupakan kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi. Sedangkan pengungsi erupsi Gunung Merapi di TES Balai Desa Tegalmulyo terdiri dari balita lima orang, lansia 21 orang, anak-anak 15 orang, dewasa 46 orang, dan difabel atau berkebutuhan khusus satu orang.
Baca juga: Lava Pijar Muncul Beberapa Kali di Gunung Merapi
"Pengungsi yang ditampung sementara di Balai Desa Tegalmulyo adalah warga KRB III Gunung Merapi yang berasal dari tiga dukuh, yakni Dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan," jelasnya.
Nur mengatakan warga mengungsi setelah BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga pada 5 November 2020. BPPTKG menetapkan tiga desa di Kecamatan Kemalang, yakni Balerante, Tegalmuyo, dan Sidorejo masuk KRB III Gunung Merapi. Namun, warga Desa Sidorejo belum mengungsi hingga saat ini.
"Untuk hewan ternak yang diungsikan di kandang komunal ada 112 ekor sapi. Hewan ini peliharaan warga Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, Ngelo, Sukorejo, dan Gondang," imbuh dia. (Djoko Sardjono)
(MEL)