"Harapan kami April atau Mei sudah mulai lelang dan Agustus bisa dimulai pekerjaannya," ungkap Kepala BBWSC Kementerian PUPR, Bastari, Bogor, Jumat, 11 Maret 2022.
Menurut Bastari, saat ini tahapan yang sedang dilakukan, yaitu peninjauan atau mengkaji ulang desain Waduk Cijurey dan finalisasi sertifikasi desain Waduk Cibeet. Dua waduk tersebut direncanakan rampung pada tahun 2025.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Waduk Cibeet akan dibangun di atas lahan seluas 1.700,26 hektare di delapan desa yang ada di dua kecamatan, yaitu Tanjungsari dan Cariu. Waduk tersebut diyakini dapat mereduksi banjir hingga 66 persen di wilayah Karawang dan Bekasi, serta memberi manfaat saluran irigasi.
Sementara pembangunan Waduk Cijurey merupakan permintaan langsung dari warga Kabupaten Bogor. Waduk tersebut untuk mengairi lahan persawahan yang kering saat kemarau.
Waduk Cijurey cenderung lebih kecil dari Cibeet.Waduk tersebut dibangun di atas lahan 203,9 hektare di empat desa yang ada di tiga kecamatan, yakni Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari.
"Jadi waduk ini kan untuk irigasi juga, juga bisa untuk PLTA, pariwisata, sumber air baku juga. Jadi saat musim hujan airnya masuk untuk mengurangi banjir di hilir, kemudian saat kemarau bisa mengairi sawah juga," kata Bastari.
Baca: Banjir di Aceh Utara Meluas ke 12 Desa
Sementara, Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan butuh lahan banyak untuk membangun dua waduk tersebut. Ia mengaku menemukan kendala berupa pembebasan lahan.
"Ya harus diakui bahwa banyak masyarakat tidak mendukung sehingga proses pembebasan lahan jadi sedikit terhambat, kami Pemkab Bogor juga diminta untuk pembebasan lahan itu," kata Ade Yasin.
Ia meminta BBWSC terus berkoordinasi dengan Pemkab Bogor, untuk bersama-sama mencari solusi jika ada kendala terkait pembebasan lahan.
"Saya juga minta SKPD untuk tidak menerbitkan perizinan apapun di lahan-lahan yang akan dibangun waduk tersebut," tutur Ade.