Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menerangkan awan panas meluncur dan mengarah ke hulu Kali Krasak. Cuaca dilaporkan berawan di sekitar Gunung Merapi saat terjadi guguran awan panas.
"Arahnya ke Kali Krasak dengan tinggi kolom abu 200 meter," jelas Hanik, melalui keterangan pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hanik menuturkan, jarak guguran dari awan panas tidak teramati secara visual karena tertutup kabut. Tapi, bila melihat dari rekaman amplitudo dan data rekaman seismik diperkirakan tidak lebih dari 1 kilometer.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Lava Pijar
"Kurang dari satu kilometer. Karena dari seismiknya kan cuma 154 detik dan amplitudonya 28 milimeter, jadi ini kecil. Awan panas kecil yang terjadi," imbuhnya.
Hanik menerangkan, dari kejadian guguran awan panas tersebut, belum ada laporan adanya hujan abu vulkanik. Hanik menjelaskan, guguran awan panas diperkirakan berasal dari gundukan yang terbentuk sejak Kamis, 31 Desember 2020 dari lava 1997.
"Kan kemarin terjadi adanya gundukan kecil. Diperkirakan itu yang (kemudian) terjadi awan panas," ungkap Hanik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?