Mukomuko: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menutup posko penanganan covid-19. Posko tersebut telah berperan dalam pengawasan pasien covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.
"Karena sudah selama lima hari terhitung sejak hari Selasa (29/9), bangunan posko sudah dibuka dan dibongkar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu, 4 Oktober 2020.
Baca: Sejumlah Budayawan Pertanyakan Hari Jadi Jombang
Dia menjelaskan sebanyak 28 orang pasien covid-19 tanpa gejala di wilayah Kecamatan Pondok Suguh, sebanyak 17 orang di antaranya menjalani isolasi di balai desa dan puskesmas, sisanya isolasi mandiri.
Menurutnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mukomuko mendirikan posko untuk para petugas yang terdiri dari paramedis, TNI, Polri, pegawai kecamatan, BPBD, dan para relawan dekat tempat isolasi pasien covid-19 di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.
Posko ini sebagai tempat istirahat petugas penanganan covid-19 sekaligus berfungsi untuk mempermudah petugas dalam mengawasi pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Karena hari ini aktivitas di posko penanganan covid-19 telah selesai, pasien covid-19 tanpa gejala melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu hasil tes usap atau swab terakhir keluar.
"Sejumlah pasien covid-19 tanpa gejala telah menjalani tes usap terakhir selanjutnya mereka menunggu hasilnya keluar dari laboratorium kesehatan daerah Bengkulu," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko menanggung biaya makan dan minum pasien covid-19 yang isolasi di balai desa dan puskesmas di wilayah Kecamatan Pondok Suguh selama lima hari.
Dana tak terduga untuk penanganan isolasi bagi puluhan pasien covid-19 di daerah ini sekitar Rp92 juta. Kalau dalam rencana anggaran biaya, dana sebesar itu cukup untuk biaya penanganan pasien covid-19 selama lima hari.
Mukomuko: Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menutup posko penanganan
covid-19. Posko tersebut telah berperan dalam pengawasan pasien covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.
"Karena sudah selama lima hari terhitung sejak hari Selasa (29/9), bangunan posko sudah dibuka dan dibongkar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu, 4 Oktober 2020.
Baca:
Sejumlah Budayawan Pertanyakan Hari Jadi Jombang
Dia menjelaskan sebanyak 28 orang pasien covid-19 tanpa gejala di wilayah Kecamatan Pondok Suguh, sebanyak 17 orang di antaranya menjalani isolasi di balai desa dan puskesmas, sisanya isolasi mandiri.
Menurutnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mukomuko mendirikan posko untuk para petugas yang terdiri dari paramedis, TNI, Polri, pegawai kecamatan, BPBD, dan para relawan dekat tempat isolasi pasien covid-19 di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.
Posko ini sebagai tempat istirahat petugas penanganan covid-19 sekaligus berfungsi untuk mempermudah petugas dalam mengawasi pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Karena hari ini aktivitas di posko penanganan covid-19 telah selesai, pasien covid-19 tanpa gejala melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu hasil tes usap atau swab terakhir keluar.