Nampak ratusan pedagang ternak sapi dan kambing memadati area pinggir jalan di depan Pasar Hewan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jumat, 20 Mei 2022. Bersama para peternak, mereka menggelar dagangannya di pinggir jalan.
Muhammad Ali, salah satu pedagang sapi mengatakan belum adanya solusi seperti pengecekan kesehatan hewan ternak dan tempat untuk berdagang membuat ratusan pedagang tetap berjualan meski tak bisa masuk ke area pasar hewan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jangan hanya bisa menutup pasar, tapi tidak ada solusi lain. Kesehatan hewan tidak pernah di cek tempat berdangang juga tidak dicek, " ucapnya.
Baca: PMK Jangkit Sapi Perah di 4 Kecamatan Kabupaten Bandung
Para pedagang dan peternak sapi menilai hingga saat ini belum ada tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk melakukan pengecekan guna memastikan kesehatan hewan ternak mereka.
"Penutupan pasar hewan ini membuat pendapatan pedagang dan peternak semakin menurun. Kami minta pasar segera dibuka kembali, " tandasnya.
Selain berdagang di tepi jalan, ratusan pedagang dan peternak ini juga menyampaikan protesnya terkait Surat Edaran Bupati Malang bernomor 800/3699/35.07.201/2022 tentang Kewaspadaan Dini Penyakit Mulut dan Kuku dengan mendatangi kantor pasar hewan. Mereka ditemui sejumlah pejabat Muspida Kecamatan Gondanglegi.
"Kami akan segera meneruskan tuntutan para pedagang kepada Bupati Malang. Selain itu juga terus melakukan antisipasi pencegahan penularan PMK, " ujar Camat Gondanglegi, Prasetya Yunika.
Saat ini, di wilayah Kabupaten Malang sendiri tercatat ada 16 pasar hewan yang harus berhenti beroperasi usai merebaknya wabah PMK.