“Jadi di masa transisi ini ada beberapa cuaca ekstrem yang (berpotensi) muncul. Pertama, hujan dengan intensitas lebat yang kemudian diikuti angin kencang biasanya. Kedua, adalah ada badai guntur,” kata Anung, Kamis 21 April 2022.
Fenomena ini diprediksi berlangsung pada periode akhir April hingga awal Mei. Anung menambahkan di masa pancaroba potensi cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi lazimnya terjadi pada siang hingga sore hari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Hal ini disebabkan pertumbuhan awan konvektif masih masif. Sehingga saat di pagi hari terasa panas terik, dan hujan lebat di siang jelang sore. Fenomena ini masih dialami sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan sebagai salah satu imbas La Nina pada 2021 lalu.
Baca: Siklon Malakas Meningkatkan Potensi Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia
Selain itu, topografi Malang Raya menurutnya juga memiliki relasi tersendiri. “Kebetulan Malang punya topografi yang unik. Pegunungan tengah Jawa Timur memang potensi hujannya lebih tinggi dibanding daerah lain,” beber Anung.
Berkaca pada hal tersebut, Anung turut mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, seperti genangan, angin kencang, tanah longsor, pohon tumbang, hingga banjir kiriman dari aliran hulu Sungai Brantas di Kota Batu.