Tangerang: Korban pemilik rumah di Nerada Estate, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku trauma atas musibah longsor yang dialaminya pada Jumat malam, 11 Juni 2021. Akibat kejadian itu, istri dan seorang anaknya mengalami luka-luka.
Pemilik rumah di A10/3A Perumahan Nerada Estate, Sugandi (43), mengaku sedang berada di masjid saat longsor terjadi. Ia tengah menunaikan ibadah salat Isya berjamaah.
"Setelah salat, saya tak langsung pulang, hujan dan angin kencang waktu itu. Saat itu terbesit sepintas kondisi rumah," ungkap Sugandi kepada Medcom.id, Sabtu, 12 Juni 2021.
Setelah hujan mereda, dia pun pulang ke rumah dan melihat bangku besi milik warga hanyut di tengah jalan depan rumahnya. Sugandi bergegas masuk ke dalam rumah dan melihat area sekitar rumah mati listrik.
"Bersamaan itu mati lampu dan saya pulang naik motor melihat ada bangku di tengah jalan, perasaan sudah tidak enak dan langsung masuk ke rumah," lanjut dia.
Sesampainya di rumah, Sugandi melihat istri, anak, dan keponakannya berada persis di depan pintu utama rumah. Sambil berusaha membuka pintu, dia semakin panik karena mendengar rintihan anak dan istri. Tetangga rumah pun berteriak minta tolong.
"Pas saya berhasil buka, istri dan anak saya merangkak di depan pintu, ada luka-luka. Keponakan saya tidak (ada) karena waktu itu, dia di dalam kamar," terang dia.
Baca: Dinding Penahan Air Longsor, Perumahan Dekat Kali Pesanggrahan Tangsel Kebanjiran
Selanjutnya, Sugandi bergegas membawa istri dan anaknya ke rumah saudaranya, yang berada tidak jauh di lokasi perumahan yang sama di Nerada Estate. "Istri saya luka di paha dan kepala. Anak saya usia berusia 7 tahun, luka sobek di jari manis," jelas dia.
Selama 10 tahun tinggal sejak 2010 di sana, Sugandi mengaku tak pernah mengalami longsor hebat seperti semalam. Hanya sekali longsoran kecil pada beberapa tahun lalu.
"Engga pernah, turap jebol pernah tapi engga sampai hancur. Ini rumah saya rusak hampir 65 persen bangunan," kata dia.
Sugandi trauma dengan kejadian itu. Ia berniat pindah secepatnya. "Trauma saya, setelah ini diperbaiki saya akan pindah. Saya jual saja," tutur dia.
Intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Jumat, 11 Juni 2021, membuat dinding penahan air di anak kali Pesanggrahan, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, longsor. Akibatnya, sejumlah rumah di sekitar area itu kebanjiran.
Longsor menimpa rumah warga di Perumahan Nerada Estate, Kelurahan Cipayung, Kota Tangsel. Tiga rumah yang berada dekat turap tersebut tertimpa material longsor.
Tangerang: Korban pemilik rumah di Nerada Estate, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan (
Tangsel), mengaku trauma atas musibah
longsor yang dialaminya pada Jumat malam, 11 Juni 2021. Akibat kejadian itu, istri dan seorang anaknya mengalami luka-luka.
Pemilik rumah di A10/3A Perumahan Nerada Estate, Sugandi (43), mengaku sedang berada di masjid saat longsor terjadi. Ia tengah menunaikan ibadah salat Isya berjamaah.
"Setelah salat, saya tak langsung pulang, hujan dan angin kencang waktu itu. Saat itu terbesit sepintas kondisi rumah," ungkap Sugandi kepada
Medcom.id, Sabtu, 12 Juni 2021.
Setelah hujan mereda, dia pun pulang ke rumah dan melihat bangku besi milik warga hanyut di tengah jalan depan rumahnya. Sugandi bergegas masuk ke dalam rumah dan melihat area sekitar rumah mati listrik.
"Bersamaan itu mati lampu dan saya pulang naik motor melihat ada bangku di tengah jalan, perasaan sudah tidak enak dan langsung masuk ke rumah," lanjut dia.
Sesampainya di rumah, Sugandi melihat istri, anak, dan keponakannya berada persis di depan pintu utama rumah. Sambil berusaha membuka pintu, dia semakin panik karena mendengar rintihan anak dan istri. Tetangga rumah pun berteriak minta tolong.
"Pas saya berhasil buka, istri dan anak saya merangkak di depan pintu, ada luka-luka. Keponakan saya tidak (ada) karena waktu itu, dia di dalam kamar," terang dia.
Baca:
Dinding Penahan Air Longsor, Perumahan Dekat Kali Pesanggrahan Tangsel Kebanjiran
Selanjutnya, Sugandi bergegas membawa istri dan anaknya ke rumah saudaranya, yang berada tidak jauh di lokasi perumahan yang sama di Nerada Estate. "Istri saya luka di paha dan kepala. Anak saya usia berusia 7 tahun, luka sobek di jari manis," jelas dia.
Selama 10 tahun tinggal sejak 2010 di sana, Sugandi mengaku tak pernah mengalami longsor hebat seperti semalam. Hanya sekali longsoran kecil pada beberapa tahun lalu.
"Engga pernah, turap jebol pernah tapi engga sampai hancur. Ini rumah saya rusak hampir 65 persen bangunan," kata dia.
Sugandi trauma dengan kejadian itu. Ia berniat pindah secepatnya. "Trauma saya, setelah ini diperbaiki saya akan pindah. Saya jual saja," tutur dia.
Intensitas hujan tinggi yang terjadi pada Jumat, 11 Juni 2021, membuat dinding penahan air di anak kali Pesanggrahan, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, longsor
. Akibatnya, sejumlah rumah di sekitar area itu kebanjiran
.
Longsor menimpa rumah warga di Perumahan Nerada Estate, Kelurahan Cipayung, Kota Tangsel. Tiga rumah yang berada dekat turap tersebut tertimpa material longsor. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)