"Kondisi alam yang seperti ini masyarakat harus lebih waspada karena beberapa hari terakhir sering hujan deras disertai angin kencang," kata Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Riadi, Rabu, 2 Desember 2020.
Menurut Rahman, fenomena La Nina juga menjadi pemicu terjadinya hujan deras beserta angin kencang. Kondisi ini memang harus lebih diperhatikan untuk menghindari potensi dampak dari bencana.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau sesuai prakiraan BMKG yang kita terima memang fenomena La Nina bisa terjadi antara Desember hingg awal 2021, itu puncak musim penghujan di Sumenep," sebutnya.
Baca juga: Pengungsi Gunung Semeru Mulai Kembali ke Rumah
Saat ini yang menjadi ancaman ialah terjadinya angin kencang. Karena dapat berimbas terhadap kerusakan bangunan hingga pemicu pohon tumbang.
Ia menuturkan hujan deras beserta angin kencang telah terjadi di sejumlah tempat. Dampak yang ditimbulkan di antanya telahmerusak atap rumah warga, meski masih dalam kategori rusak ringan hingga sedang.
"Ada, kejadian akibat angin kencang bukan karena puting beliung ya. Itu di wilayah Kecamatan Rubaru dan Pasongsongan, rata-rata kerusakan genteng dan juga plafon rumah yang rusah. Tapi rusak ringan hingga sedang," beber dia.
(MEL)