"Memang ini upaya yang kita lakukan untuk menjaga keamanan dari menu yang disajikan oleh dapur umum untuk para pengungsi. Kita menjaga kerawanannya agar tidak ada racun yang bisa menyebabkan sakit bagi para pengungsi," ucap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, Senin, 28 November 2022.
Ibrahim mengatakan, tes dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya unsur kimia arsen, formalin, hingga sianida pada makanan. Proses pengetesan itu memakan waktu selama 10 hingga 15 menit.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Proses (tesnya) memang menggunakan proses kimia," ucap dia.
Baca juga: Ada 80 Korban Gempa Cianjur Dirawat di RS Kota Bandung |
Ibrahim memastikan, pengecekan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh pengungsi akan dilakukan setiap hari. Dengan begitu, diharapkan makanan yang disajikan telah aman untuk dikonsumsi dan mencegah timbulnya penyakit.
"Akan dilaksanakan setiap hari, setiap waktu masak akan dilakukan security food dengan dilakukan pengecekan terkait kandungan yang ada di dalamnya," ucap dia.
Gempa dengan magnitudo 5,6 sebelumnya mengguncang wilayah Cianjur pada Senin, 21 November 2022. Akibat peristiwa itu, ratusan orang meninggal dunia dan ribuan orang harus kehilangan tempat tinggalnya karena hancur oleh guncangan gempa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id