"Iya nanti pasar-pasar disekat antar pedagang. Disekat menggunakan mika seperti yang sudah dilakukan di Pasar Gede. Tidak semua pasar, hanya pasar di Solo yang memiliki karakter saja, sekitar 26 pasar," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, di Solo, Sabtu, 9 Januari 2021.
Menurutnya, penyekatan antar pedagang di pasar tersebut akan dimanfaatkan untuk jangka panjang selama pandemi covid-19. Terkait dengan pelaksanaan penyekatan, Disdag Solo juga mendorong pedagang untuk melakukan secara mandiri.
Baca: Ganjar Minta Warga Jateng Manut PPKM dan Disiplin 3M
Seperti diketahui, pasar tradisional akan menjadi salah satu sektor terdampak paling besar diterapkannya PPKM di Kota Solo. Pasalnya, meskipun diperbolehkan beroperasi penuh, namun pedagang dan pembeli wajib menerapkan protokol kesehatan.
"Untuk penyekatan kan tergantung dana yang turun nanti. Tapi kita mendorong pedagang untuk melakukannya sendiri juga. Yang pasti untuk sosialisasi PPKM sudah kita lakukan mulai hari ini ke para pedagang," imbuhnya.
Heru mengungkap, operasional pasar tumpah di beberapa titik di Kota Solo bakal dilarang beroperasi selama PPKM. Beberapa pasar tumpah di Solo di antaranya di Pasar Legi, Pasar Nusukan, Pasar Ikan dan lainnya.
"Jadi pasar tumpah dilarang operasi selama dua pekan. Lalu kemungkinan pedagang kaki lima (PKL) di Galabo juga tutup sementara selama dua pekan. Karena tidak mungkin mereka tutup pukul 19.00 WIB, sedangkan mereka baru buka pukul 17.00 WIB," ungkapnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
(LDS)