Simpang Empat: Tim Basarnas Pasaman, Sumatra Barat, melanjutkan pencarian terhadap nelayan yang hilang akibat kapal karam dihantam ombak besar di Jorong Mandiangin, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Senin, 8 Mei 2023.
"Pagi ini pencarian kembali kita lanjutkan karena saat pencarian malam tadi tidak ditemukan," kata Koordinator Basarnas Pasaman, Dhio Ulwi Finanda, di Simpang Empat, Selasa, 9 Mei 2023.
Dia mengatakan pencarian terhadap nelayan yang hilang pada Senin, 8 Mei 2023 mengalami kesulitan karena hujan dengan gelombang tinggi serta penerangan terbatas di perairan sekitar Mandiangin.
"Setelah melakukan penelusuran sejauh 5-7 kilometer menggunakan boat (kapal) RIB maka pencarian dihentikan dan dilanjutkan kembali pagi ini," jelasnya.
Dalam melakukan pencarian terhadap korban atas nama Nofrizal, pihaknya juga dibantu 10 kapal nelayan serta TNI Angkatan Laut dan Pol Airud.
Ia menjelaskan pada Senin, 8 Mei 2023 dua kapal nelayan di Jorong Mandiangin karam dan satu orang dinyatakan hilang. Kapal nelayan karam pertama terjadi pukul 15.00 WIB dengan tiga penumpang kapal itu atau person on board selamat.
Ketiganya masing-masing bernama Ipat, Yuda, dan Buyunh Zefra selamat dari musibah itu.
Kapal kedua karam sekitar pukul 17.00 WIB dengan penumpang dua orang. Satu orang bernama Buyung Karung selamat dan satu lainnya, Nofrizal, masih dalam pencarian hingga Selasa.
Dia menjelaskan kapal itu karam karena dihantam ombak besar saat memasuki muara Binguang Mandiangin karena cuaca ekstrem.
Ia menyebut saat ini cuaca ekstrem melanda Pasaman Barat sehingga badai dan angin kencang terus terjadi.
"Kepada nelayan diharapkan waspada cuaca ekstrem ini jika saat melaut. Apabila melaut gunakanlah pelampung. Jika cuaca ekstrem sangat rawan kapal dihantam ombak besar atau badai," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Simpang Empat: Tim Basarnas Pasaman,
Sumatra Barat, melanjutkan pencarian terhadap
nelayan yang hilang akibat
kapal karam dihantam ombak besar di Jorong Mandiangin, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Senin, 8 Mei 2023.
"Pagi ini pencarian kembali kita lanjutkan karena saat pencarian malam tadi tidak ditemukan," kata Koordinator Basarnas Pasaman, Dhio Ulwi Finanda, di Simpang Empat, Selasa, 9 Mei 2023.
Dia mengatakan pencarian terhadap nelayan yang hilang pada Senin, 8 Mei 2023 mengalami kesulitan karena hujan dengan gelombang tinggi serta penerangan terbatas di perairan sekitar Mandiangin.
"Setelah melakukan penelusuran sejauh 5-7 kilometer menggunakan boat (kapal) RIB maka pencarian dihentikan dan dilanjutkan kembali pagi ini," jelasnya.
Dalam melakukan pencarian terhadap korban atas nama Nofrizal, pihaknya juga dibantu 10 kapal nelayan serta TNI Angkatan Laut dan Pol Airud.
Ia menjelaskan pada Senin, 8 Mei 2023 dua kapal nelayan di Jorong Mandiangin karam dan satu orang dinyatakan hilang. Kapal nelayan karam pertama terjadi pukul 15.00 WIB dengan tiga penumpang kapal itu atau person on board selamat.
Ketiganya masing-masing bernama Ipat, Yuda, dan Buyunh Zefra selamat dari musibah itu.
Kapal kedua karam sekitar pukul 17.00 WIB dengan penumpang dua orang. Satu orang bernama Buyung Karung selamat dan satu lainnya, Nofrizal, masih dalam pencarian hingga Selasa.
Dia menjelaskan kapal itu karam karena dihantam ombak besar saat memasuki muara Binguang Mandiangin karena cuaca ekstrem.
Ia menyebut saat ini cuaca ekstrem melanda Pasaman Barat sehingga badai dan angin kencang terus terjadi.
"Kepada nelayan diharapkan waspada cuaca ekstrem ini jika saat melaut. Apabila melaut gunakanlah pelampung. Jika cuaca ekstrem sangat rawan kapal dihantam ombak besar atau badai," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)