"Teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur 400 hingga 600 meter ke hulu Kali Krasak pada periode itu," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida di Yogyakarta, Sabtu, 16 Januari 2021.
Aktivitas itu meningkat ketimbang dalam beberapa hari terakhir. Sebab, guguran lava pijar terjadi kurang dari jumlah tersebut. Di sisi lain, jumlah guguran lava pijar dalam sepekan cukup tinggi, yakni terjadi 128 kali.
Baca: Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 128 Kali dalam Sepekan Terakhir
Hanik mengungkapkan, hasil pengamatan 12 jam berikutnya teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter mengarah ke barat daya. Selain itu, juga teramati guguran dengan jarak luncur 500 meter di lokasi yang sama.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemudian, guguran lava pijar juga terjadi sekali di lokasi sama. Jarak luncurnya sekitar 500 meter.
"Lalu, awan panas guguran sekali dengan jarak luncur 1.500 meter ke hulu Kali Krasak, tinggi kolom 500 meter," kata dia.
Hanik menambahkan, aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih tetap tinggi. Selain guguran lava pijar dan awan panas, kegempaan juga masih tercatat puluhan kali. Gunung Merapi masih berstatus siaga. Pihaknya tetap menegaskan jarak aman aktivitas manusia masih di luar radius lima kilometer dari puncak.
"Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas akan segera ditinjau kembali," ungkapnya.
(LDS)