Ketua tim peneliti GeNose C19, Kuwat Triyana, mengatakan produksi alat tersebut untuk membantu penanganan covid-19 pemerintah dan perusahaan.
"Kami tidak merekomendasikan alat ini untuk dimiliki pribadi. Bukannya kita tidak butuh uang, tapi ini kami alokasikan agar dalam sehari alat ini dapat menguji 120 hingga 200 orang," kata Kuwat di tempat produksi GeNose C19 di Science Technopark (STP) UGM, Selasa, 5 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Vaksinasi Covid-19 di Sumut Sasar 72.451 Tenaga Kesehatan
Dia menjelaskan bila sebanyak 10 ribu GeNose telah bisa dipakai bersama akan mampu memeriksa sebanyak 2 juta orang dalam sehari. Jumlah itu lebih banyak dibanding dengan metode tes lain dalam mendeteksi covid-19.
Hingga 31 Desember pihak UGM telah menerima sekitar 10 ribu pesanan GeNose. Kapasitas di tempat produksi ditargetkan mencapai 5 ribu hingga 10 ribu pada bulan ini.
Menurut Kuwat jumlah produksi akan ditingkatkan pada Februari mendatang sesuai dengan jumlah permintaan. Dia menekankan GeNose C19 telah memperoleh paten dalam negeri ini dan memiliki sejumlah perbedaan dengan alat serupa yang sudah dikembangkan di beberapa negara.
"Salah satunya dalam penggunaan kantong penampung nafas yang terpisah dari alat GeNose sehingga mengurangi kemungkinan transmisi virus," jelas Kuwat.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memesan 100 unit GeNose C19. Dari jumlah pesanan itu, 35 di antaranya sudah terpenuhi. Pemprov Jateng akan mengoperasikan alat tersebut di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.
(DEN)