Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan simulasi PTM juga dimanfaatkan sekolah untuk menggelar ujian akhir semester.
“Simulasi ini kami tekankan kepada sekolahan yang benar-benar siap. Jika ada pelanggaran protokol kesehatan atau ada situasi yang tidak diinginkan di masing-masing satuan pendidikan, keesokan harinya, sekolah dimaksud tidak boleh lagi ikut simulasi,” ujar Agus, Senin, 30 November 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Klaster Perkantoran Merusak Apresiasi Jokowi Atas DIY
Simulasi PTM akan berlangsung selama 11 hari, dimulai hari ini. Namun, bila penyebaran dan penularan virus corona covid-19 terus naik, simulasi PTM dihentikan. Simulai dimulai dari siswa memasuki kawasan sekolahan. Mengikuti proses PTM, kemudian siswa keluar dari sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pantauan Medcom.id, usai dilaksanakan simulasi PTM terjadi kerumunan di depan sekolah. Sejumlah siswa nampak berkerumun membeli makanan di pedagang keliling. Ada juga siswa nampak bergerombol menunggu dijemput orang tua.
Kondisi itu diakui Agus. Terjadinya kerumunan lantaran jeda waktu simulasi antarrombongan belajar telalu dekat. Simulasi PTM dilakukan dua sif. Pertama dimulai pukul 07.30 sampai pukul 08.30. Sif kedua dimulai satu jam berikutnya.
“Karena yang sif kedua ini sudah kepingin ke sekolah, sementara sif yang pertama belum selesai, jadi siswa ini tidak bisa masuk sekolah dan menumpuk di depan sekolahan. Akan kami evaluasi, mungkin jarak waktu antarsif ini ditambah,” kata Agus.
(ALB)