Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melanjutkan program bebas kabel udara. Selain meminimalisasi kecelakaan, penataan kabel dinilai penting untuk mewujudkan kota yang modern, rapi dan nyaman.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, tahun ini ada tujuh jalan yang menjadi prioritas utama. "Kita lanjutkan di tujuh ruas jalan, selain rapi dan modern, supaya aman dan nyaman," kata Pilar.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Tangsel, Robbi Cahyadi mengatakan, penataan ini tidak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat kabel menjuntai yang membahayakan pengguna jalan.
Robbi mengaku Pemkot Tangsel dan APJATEL telah melakukan survei bersama di tujuh titik prioritas tahun 2025. Survei dilakukan untuk memvalidasi progres lapangan sebelum pelaksanaan penuh.
Ketujuh ruas jalan tersebut adalah Jalan Kertamukti, Jalan Pondok Betung, Jalan Villa Melati Mas, Jalan Pahlawan, Jalan Surya Kencana - batas Depok, Jalan Raya Jelupang, dan Jalan Rawa Buntu Utara.
Sebelumnya, Dinas SDABMBK juga telah mengadakan sosialisasi bersama yang dihadiri lebih dari 20 provider jaringan, PLN, serta kontraktor yang ditunjuk APJATEL sebagai pelaksana pemasangan sub-duct jaringan bawah tanah.
"Setiap tahun kita tambah jumlah ruas untuk kabel bawah tanah. Tujuannya jelas, kita ciptakan kota yang lebih rapi, kabel lebih aman, dan masyarakat bisa menikmati jalan protokol dengan nyaman tanpa kabel-kabel menjuntai," kata Robbi.
Sejak 2022 hingga 2024, sudah 10 ruas jalan yang tertata kabelnya, antara lain Jalan Ciater Raya, Jalan Parakan –Benda, Jalan Maruga Raya, Jalan Serua Raya, Jalan Tarumanegara, Jalan Pisangan, Jalan Cendrawasih Raya, Jalan Bhayangkara. Jalan Menjangan raya, dan Jalan Wr. Supratman.
Koordinator Daerah (Korda) Apjatel Wilayah Tangerang Hery menjelaskan, tantangan teknis di lapangan cukup besar, salah satunya ketersediaan lahan untuk menempatkan mainhole.
Proses penataan melibatkan pemasangan main hole di badan jalan dengan ukuran standar dan spesifikasi teknis yang presisi. Satu mainhole bisa menampung hingga empat kabel jaringan.
Tiga vendor pelaksana telah ditunjuk untuk menjamin kualitas pekerjaan yang rapi dan sesuai standar. Proyek ini juga melibatkan lebih dari 20 provider jaringan, PLN dan kontraktor sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melanjutkan program bebas kabel udara. Selain meminimalisasi kecelakaan, penataan kabel dinilai penting untuk mewujudkan kota yang modern, rapi dan nyaman.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan mengatakan, tahun ini ada tujuh jalan yang menjadi prioritas utama. "Kita lanjutkan di tujuh ruas jalan, selain rapi dan modern, supaya aman dan nyaman," kata Pilar.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Tangsel, Robbi Cahyadi mengatakan, penataan ini tidak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat kabel menjuntai yang membahayakan pengguna jalan.
Robbi mengaku Pemkot Tangsel dan APJATEL telah melakukan survei bersama di tujuh titik prioritas tahun 2025. Survei dilakukan untuk memvalidasi progres lapangan sebelum pelaksanaan penuh.
Ketujuh ruas jalan tersebut adalah Jalan Kertamukti, Jalan Pondok Betung, Jalan Villa Melati Mas, Jalan Pahlawan, Jalan Surya Kencana - batas Depok, Jalan Raya Jelupang, dan Jalan Rawa Buntu Utara.
Sebelumnya, Dinas SDABMBK juga telah mengadakan sosialisasi bersama yang dihadiri lebih dari 20 provider jaringan, PLN, serta kontraktor yang ditunjuk APJATEL sebagai pelaksana pemasangan sub-duct jaringan bawah tanah.
"Setiap tahun kita tambah jumlah ruas untuk kabel bawah tanah. Tujuannya jelas, kita ciptakan kota yang lebih rapi, kabel lebih aman, dan masyarakat bisa menikmati jalan protokol dengan nyaman tanpa kabel-kabel menjuntai," kata Robbi.
Sejak 2022 hingga 2024, sudah 10 ruas jalan yang tertata kabelnya, antara lain Jalan Ciater Raya, Jalan Parakan –Benda, Jalan Maruga Raya, Jalan Serua Raya, Jalan Tarumanegara, Jalan Pisangan, Jalan Cendrawasih Raya, Jalan Bhayangkara. Jalan Menjangan raya, dan Jalan Wr. Supratman.
Koordinator Daerah (Korda) Apjatel Wilayah Tangerang Hery menjelaskan, tantangan teknis di lapangan cukup besar, salah satunya ketersediaan lahan untuk menempatkan mainhole.
Proses penataan melibatkan pemasangan main hole di badan jalan dengan ukuran standar dan spesifikasi teknis yang presisi. Satu mainhole bisa menampung hingga empat kabel jaringan.
Tiga vendor pelaksana telah ditunjuk untuk menjamin kualitas pekerjaan yang rapi dan sesuai standar. Proyek ini juga melibatkan lebih dari 20 provider jaringan, PLN dan kontraktor sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)