Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto. Antara/ Zuhdiar Laeis
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto. Antara/ Zuhdiar Laeis

Larangan Ekspor Beras dari India Tak Berpengaruh di Semarang

Antara • 08 Agustus 2023 09:46
Semarang: Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Jawa Tengah, memastikan persediaan beras di wilayahnya aman meski ada kebijakan dari India, yang menghentikan ekspor berasnya ke sejumlah negara termasuk Indonesia.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, mengatakan sejauh ini kebijakan larangan ekspor beras dari negara pemasok dunia tidak berpengaruh pada stok pangan di Kota Semarang.
 
Meski Kota Semarang bukan sentra penghasil beras, kata dia, wilayah tersebut secara geografis dikelilingi daerah penyangga (hinterland) yang merupakan pemasok komoditas pangan, sehingga ketersediaan beras masih tetap aman dan terjaga.

"Daerah pemasok komoditas pangan itu, antara lain Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan wilayah lainnya. Kami telah bekerja sama sejak tahun 2022," kata Bambang di Semarang, Jateng, Selasa, 8 Agustus 2023.
 
Baca: Antisipasi El Nino, Mentan Dorong Sumsel Siapkan Cadangan Beras untuk Indonesia
 

Data ketersediaan pangan dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, total stok beras pada Agustus 2023 mencapai 8.583,36 ton, terdiri atas stok distributor 764 ton, stok pasar 71,52 ton, dan stok Bulog 7.747,84 ton.
 
Stok sebanyak itu, terhitung surplus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras bulanan masyarakat Kota Semarang yang mencapai mencapai 8.328,83 ton.
 
Beberapa langkah juga dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga komoditas pangan di pasaran, salah satunya melalui Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman).
 
"'Pak Rahman' ini merupakan kegiatan pasar murah yang menjual komoditas pangan strategis, dengan mengusung konsep kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan," jelasnya.
 
Menurut dia berbagai pemangku kepentingan terkait dilibatkan dalam pelaksanaan pasar murah, seperti Bulog, badan usaha milik petani (BUMP), hingga berbagai lembaga terkait pangan lainnya.
 
"Tujuan 'Pak Rahman' adalah menekan inflasi, menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di masyarakat, mempermudah akses pangan, serta membuat model kolaborasi untuk mengatasi persoalan pangan," ujarnya.
 
Bambang menambahkan bahwa Kota Semarnag sudah memiliki Peraturan Wali Kota Nomor 77/2022 tentang Fasilitasi Distribusi Bahan Pangan Pokok bagi Masyarakat untuk memperlancar pasokan komoditas pangan.
 
Sebelumnya India resmi menghentikan ekspor beras sejak 20 Juli lalu untuk mengamankan cadangan stok dalam negerinya dan menekan laju kenaikan harga beras di negara tersebut.
 
Hujan lebat telah merusak panen di India, sehingga menyebabkan harga beras naik lebih dari 11 persen selama 12 bulan terakhir. Padahal posisi India selama ini merupakan pengekspor beras terbesar di dunia dengan kontribusi lebih dari 40 persen pengiriman global.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan