"Berdasarkan hasil swab ulang dari kasus tersebut, satu pasien masih dinyatakan positif. Jadi yang masih dalam perawatan ada satu pasien dan mudah-mudahan segera sembuh," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, dikonfirmasi, Kamis, 27 Januari 2022.
Nanik mengaku, terus berupaya untuk mencegah varian Omicron di Surabaya. Salah satunya meminta masyarakat, untuk konsisten dalam menerapkan prokes dalam berkegiatan sehari-hari di lingkungan publik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami juga terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan massif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh,” katanya.
Baca: emprov Banten Siapkan Stok Oksigen Medis Antisipasi Omicron
Pihaknya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya, serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.
“Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi Peduli Lindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Disamping itu juga, dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum,” ujarnya.
Nanik menerangkan, secara umum gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron adalah gejala ringan. Sehingga, apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta telah melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, harap segera memeriksakan diri untuk dilakukan swab.
“Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron,” katanya.