Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra di Jakarta, Rabu, 28 Februari (ANTARA/Adimas Raditya)
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra di Jakarta, Rabu, 28 Februari (ANTARA/Adimas Raditya)

Layar Indonesiana Angkat Keanekaragaman Kemanusiaan, Alam, dan Budaya

Antara • 02 Maret 2024 21:59
Jakarta: Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perfilman Tanah Air terus didorong 
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media. Salah satunya adalah Layar Indonesiana Kompetisi Produksi Film Pendek.
 
Layar Indonesiana Kompetisi Produksi Film Pendek (Kompro) merupakan program yang memberikan wadah bagi para sineas muda tanah air dalam membuat karya film pendek. Program ini telah dimulai sejak 2021 dan hingga pada 2023, total telah terdapat 30 judul karya film pendek.
 
Bahkan beberapa karya film Kompro telah menorehkan berbagai prestasi di festival film dalam negeri maupun luar negeri. Di antaranya pada Festival Film Indonesia 2022, Piala Maya 2022, Minikino Film Festival 2022, hingga Bogota Short Film Festival 2022. 

Tahun ini, program Layar Indonesiana kembali hadir dan memberikan berbagai fasilitas serta kesempatan yang sama kepada para sineas muda Indonesia. Mulai dari workshop, pendampingan pra produksi, produksi, hingga pascaproduksi dengan total biaya pendanaan produksi sebesar Rp80 juta untuk setiap proyek yang terpilih. 
 
Baca: Lestari Moerdijat: Upaya Memajukan Kebudayaan Nasional Harus Konsisten

Sebanyak 10 proyek terpilih yang akan dikurasi secara ketat dan profesional oleh para tim kurator. Dengan mengusung tema “Kemanusiaan, Alam, dan Budaya”, Layar Indonesiana 2024 mengajak para sineas berbakat untuk menuangkan ide cerita kereatifnya melalui berbagai perspektif sudut pandang dengan berlatar belakang keragaman karakteristik Indonesia.
 
Para sineas akan diberi ruang untuk berkreasi  tanpa batasan dengan tujuan agar dapat menyampaikan pesan dalam menghargai nilai-nilai kemanusiaan, alam, dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.
 
Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra mengungkapkan animo sineas muda Indonesia untuk ikut berpartisipasi pada Layar Indonesiana terus tinggi di setiap tahunnya. Tercatat pada 2021 total terdapat 310 proposal, kemudian pada 2022 terdapat 443 proposal, dan terakhir pada 2023 total terdapat 675 proposal yang masuk. 
 
"Setiap tahun perjalanan program Layar Indonesiana mendapat animo dari para sineas sangatlah tinggi. Pada tahun 2023 ini puncaknya merupakan capaian tertinggi dalam sejarah perfilman nasional, artinya menunjukkan bukti konkret dari efektifitas strategi dan fasilitas pemerintah dalam mendukung industri film,” kata Mahendra.  
 
Ia juga menambahkan program Layar Indonesiana sangat berdampak pada peningkatan film Indonesia di kancah perfilman internasional, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya dalam ekosistem film nasional.
 
“Strategi ini bertujuan untuk menjaga animo penonton, meningkatkan kehadiran film Indonesia di tingkat internasional, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produksi film,” ujarnya.
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Sutradara Film Malam Terasa Main-Main, sekaligus alumni Program Layar Indonesiana 2023, Kawakibi Muttaqien. Ia mengatakan program Layar Indonesiana memberikan ilmu dan wawasan baru di dunia perfilman, baik itu nasional maupun internasional.
 
“Melalui program Layar Indonesiana ini, tidak hanya kesempatan memproduksi film pendek, tetapi juga mendapatkan ilmu dari para mentor nasional maupun internasional yang bisa mengembangkan kapasitas dan wawasan baru perfilman,” ujar Muttaqien.
 
Salah satu kurator Layar Indonesiana, Yulia Evina Bhara juga mengungkapkan Layar Indonesiana akan secara konsisten memberikan pengetahuan yang dalam kepada 10 proposal terpilih mengenai  proses kuratorial dalam festival dan pemahaman terkait peran festival film dalam strategi distribusi film pendek. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang luas bagi para peserta terpilih dari hulu hingga hilir proses pembuatan film.
 
“Dalam program Layar Indonesiana, telah disiapkan program lengkap yang mendalam dan berkelanjutan. Mulai dari proses produksi untuk mendapatkan result film pendek yang berkualitas yang siap bersaing di kancah Internasional, hingga proses distribusi menjadi debut di kancah Internasional”.
 
10 proposal terpilih akan mengikuti beberapa sesi dan tahapan mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi. Para peserta terpilih akan mendapatkan proses pendampingan praproduksi yang kemudian akan mendapatkan mentoring Script Writing oleh Temata Studios.
 
Kemudian pada tahap selanjutnya, akan dilakukan pendampingan Film Production, di mana 10 proposal terpilih tersebut akan mendapatkan kesempatan diskusi secara langsung serta pendampingan proses production oleh profesional production mentor masing-masing. 
 
Tak hanya itu, hasil dari produksi program Layar Indonesiana 2024 akan diberi kesempatan debut perdana di Jogja-Netpac Asian Film  Festival 2024 (JAFF), serta pendampingan distribusi dan pembiayaan submission pemutaran film festival lokal maupun internasional.
 
Diharapkan, para peserta proposal terpilih dapat merasakan proses secara menyeluruh dan membuka pintu peluang dalam mengembangkan ide-ide yang bersinergi bersama Kemendikbudristek dan mendapatkan inovasi inspiratif dari para sineas nasional dan komunitas film tanah air. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan