Dilansir dari laman Yeni Safak pada Sabtu, 5 Desember 2020, pasukan Israel tidak hanya menembak Aliyye, tapi juga empat warga Palestina lainnya. Aliyye dan keempat rekannya ditembak saat mengikuti unjuk rasa menentang pendudukan Israel di Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pasukan Israel menggunakan peluru karet dan juga tajam dalam membubarkan aksi protes. Sementara para demonstran, termasuk Aliyye, membalas tembakan dengan melemparkan batu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Warga Palestina di seantero Tepi Barat menggelar aksi protes rutin setiap hari Jumat. Mereka mengecam keras pembangunan dan proyek pembuatan permukiman di tanah-tanah pendudukan yang seharusnya adalah milik Palestina.
Hukum internasional menganggap Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sebagai "tanah pendudukan" dan menyatakan semua aktivitas pembangunan permukiman oleh Israel di wilayah tersebut sebagai langkah ilegal.
Namun Israel terus mendorong proyek pembangunan permukiman, yang berpotensi merusak Solusi Dua Negara atau Two-State Solution. Mayoritas negara-negara dunia menganggap Two-State Solution sebagai solusi final dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Baca: Israel Lanjutkan Proyek Permukiman Dekat Yerusalem Timur
(WIL)