"Sebuah serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi di Penjara Kota Sa'ada telah menewaskan 82 orang dan melukai 266 lainnya," kata MSF, dilansir dari laman Sputnik, Minggu, 23 Januari 2022.
MSF mengatakan jumlah kematian mungkin dapat terus bertambah seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jumat kemarin, pemberontak Houthi di Yaman mengatakan bahwa puluhan orang tewas dan terluka akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di sebuah penjara di Saada. Dalam laporan awal, MSF mencatat ada 70 korban tewas dan 130 yang terluka.
Koalisi Arab Saudi menegaskan bahwa penjara tersebut tidak didaftarkan Houthi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Palang Merah sebagai situs yang perlu dilindungi. Menurut pihak koalisi, tidak adanya laporan tersebut merupakan ciri khas tipu muslihat Houthi.
Yaman dilanda konflik berkepanjangan antara pasukan pemerintah dan Houthi selama lebih dari enam tahun. Sejak 2015, koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengintervensi konflik Yaman, dengan tujuan utama mengembalikan pemerintahan resmi.
Aksi saling serang antara koalisi Saudi dan Houthi terjadi sejak saat itu hingga kini. Dalam eskalasi terbaru, Houthi melancarkan serangan ke Uni Emirat Arab (UEA) -- salah satu anggota koalisi Saudi -- yang berujung pada tewasnya tiga orang.
Sebagai balasan, koalisi Saudi melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Houthi di Yaman.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan Houthi dan juga yang dilakukan koalisi Saudi. Ia meminta kubu bertikai di Yaman untuk selalu mematuhi aturan kemanusiaan internasional.
Baca: Liga Arab Siapkan Pertemuan Khusus untuk Membahas Serangan Houthi