Tonga diguncang erupsi gunung berapi bawah laut yang memicu tsunami dahsyat pada 15 Januari lalu.
FAO mengatakan, sekitar 86 persen penduduk Tonga bekerja di sektor agrikultur, baik bekerja sebagai petani, peternak, atau nelayan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami sedang berusaha menentukan seberapa buruk dampak bencana ini terhadap para petani dan nelayan Tonga serta mereka yang menggantungkan hidup di sektor agrikultur," ucap Xiangjun Yao, seorang pejabat FAO yang menjabat koordinator sub-regional Kepulauan Pasifik.
"Selama ini kami terus memberikan dukungan kepada Tonga usai terjadinya serangkaian peristiwa dalam beberapa tahun terakhir. Bencana kali ini merupakan yang paling serius, dan kami siap meningkatkan bantuan kami terhadap kelompok-kelompok rentan," sambungnya, dikutip dari CGTN, Sabtu, 22 Januari 2022.
Abu vulkanik memiliki efek buruk terhadap tanaman pangan dan hewan ternak, tergantung dari tingkat ketebalannya. Tidak hanya itu, sumber air yang terkena abu vulkanik juga berbahaya jika dikonsumsi hewan-hewan ternak.
Menurut FAO, sekitar 14 persen GDP Tonga terkait dengan sektor pertanian di tahun 2015 dan 2016. Data diambil dari sekitar 105 ribu penduduk yang tersebar di 36 pulau. FAO menyebut sektor pertanian berkontribusi sekitar 65 persen dari total ekspor Tonga.
Sementara itu, bantuan kemanusiaan sudah mulai masuk ke Tonga usai otoritas setempat membersihkan landasan utama di negara pulau itu dari abu vulkanik. Sebagian besar bantuan berasal dari negara-negara tetangga Tonga, yakni Australia dan Selandia Baru.
Baca: Air Minum dan Makanan Menipis, Dunia Bergegas Kirim Bantuan ke Tonga