Kedua pemimpin berbicara untuk kali pertama sejak Biden dilantik sebagai presiden ke-46 AS pada Rabu kemarin.
Dalam pernyataan terpisah, ajudan Macron mengatakan bahwa kedua pemimpin menyepakati isu perubahan iklim dan pandemi virus korona (covid-19). Mereka juga mendiskusikan "kesediaan berusaha mendorong perdamaian di Timur Tengah, terutama mengenai isu nuklir Iran."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mengenai kebijakan luar negeri lainnya, Biden dan Macron juga bertekad bekerja sama dalam menangani beberapa prioritas termasuk soal Tiongkok, Rusia, dan Sahel.
Sahel adalah kawasan di Afrika yang menjadi perhatian khusus Prancis. Macron telah mengerahkan banyak personel militer Prancis ke Sahel dalam upaya melawan terorisme dan ekstremisme.
Sambungan telepon Biden dengan Macron dipandang sebagai awal dari upaya memulihkan hubungan diplomatik antara AS dan negara-negara Eropa yang merenggang di era Donald Trump.
Selama pemerintahan Trump, AS berulang kali mempertanyakan efektivitas aliansi dengan Eropa, terutama NATO. Ia pernah menuduh sejumlah negara Eropa kurang berkontribusi terhadap pendanaan NATO.
Baca: Trump Sebut Organisasi NATO Sudah Usang
Trump dan sejumlah pemimpin Eropa termasuk Macron juga berselisih paham atas berbagai isu, seperti perang di Suriah dan perjanjian iklim Paris. Di hari pertamanya sebagai presiden, Biden langsung bergerak dalam upaya bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris.
Di bidang kesehatan, Biden menekankan kepada Biden mengenai pentingnya bekerja bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memastikan distribusi vaksin covid-19 ke negara-negara kurang mampu. Saat Trump masih menjadi presiden, AS cenderung menjauh dari WHO.
(WIL)