Stephanie Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan bahwa angka 136 berkontribusi terhadap 68 persen dari total serangan terhadap fasilitas kesehatan tahun ini, sebagaimana dilaporkan CNN. Data tersebut telah dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sekitar 12 juta penduduk Ukraina telah mengungsi akibat perang. Dari jumlah tersebut, 7,1 juta telantar di dalam negeri, dan 4,9 juta lainnya pergi ke sejumlah negara lain.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Melalui Dujarric, Guterres menyampaikan keprihatinan mendalam akan tingginya angka kematian serta kerusakan infrastruktur esensial berskala masif di Ukraina.
Maret lalu, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengumumkan bahwa lebih dari 1,5 juta anak-anak telah melarikan diri dari Ukraina sejak terjadinya invasi Rusia.
UNICEF memperingatkan bahwa tingginya angka pengungsi anak-anak Ukraina diiringi risiko terjadinya perdagangan manusia, karena sindikat semacam itu sering memanfaatkan kekacauan di suatu negara.
Risiko perdagangan manusia semakin tinggi karena lebih dari 500 anak-anak telah melarikan diri dari Ukraina tanpa didampingi siapa pun. UNICEF khawatir angka sebenarnya dari anak yang tidak didampingi itu lebih tinggi lagi. (Kaylina Ivani)
Baca: UNICEF: 1,5 Juta Anak Melarikan Diri dari Ukraina Sejak 24 Februari