Seorang warga Lviv mengatakan kepada AFP bahwa mereka dapat melihat kepulan asap tebal dari beberapa hunian. Suara sirene serangan udara juga terdengar di seantero kota selama dan sesudah serangan.
"Saat ini, kami dapat mengonfirmasi adanya enam korban tewas dan delapan yang terluka. Salah satu korban adalah seorang anak," kata Gubernur regional Lviv, Maksym Kozytsky, melalui media sosial.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan empat rudal Rusia menghantam infrastruktur militer Ukraina dan sebuah pusat penjualan ban mobil. "Kebakaran terjadi akibat serangan tersebut. Beberapa fasilitas mengalami kerusakan parah," ucap Kozytsky, dikutip dari AFP.
Andrei, seorang warga lokal berusia 21 tahun, mengaku terbangun dari tidur setelah mendengar suara sirene serangan udara sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat. "Jendela saya hampir pecah, dan furnitur di rumah saya juga bergesar," ujarnya.
Lviv, kota Ukraina dekat perbatasan Polandia, sejauh ini tidak terkena dampak parah invasi Rusia yang terjadi sejak 24 Februari. Kota tersebut justru menjadi situs bagi para pengungsi yang melarikan diri dari area-area konflik, terutama yang berasal dari timur.
Kota Lviv juga sempat menjadi lokasi sementara beberapa misi diplomatik asing yang mengungsi dari Kiev.
Serangan di Lviv terjadi usai Rusia bertekad meningkatkan serangan di ibu kota Ukraina. Tekad itu disampaikan sebagai respons atas serangan Ukraina di tanah Rusia, yang meliputi penenggelaman kapa Moskva.
"Lima serangan rudal menghantam berbarengan terhadap infrastruktur sipil di kota tua Eropa, Lviv," tulis ajudan kepresidenan Ukraina, Mykhaylo Podolyak, via Twitter.
"Rusia secara barbar terus menyerang kota-kota Ukraina dari udara, dan dengan sinisnya mendeklarasikan kepada seluruh dunia mengenai 'hak' mereka untuk membunuh warga Ukraina," sambungnya.
Baca: 5 Rudal Rusia Hantam Kota Lviv di Ukraina