Merkel menyoroti berbagai aktivitas Turki, termasuk eksplorasi sumber daya alam di Mediterania Timur. Aktivitas tersebut dilakukan di perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus.
Ia menilai sengketa di Mediterania merupakan salah satu penghambat dalam hubungan UE-Turki.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Aktivitas Turki sangat agresif, bahkan bersifat provokatif," kata Merkel dalam sebuah pertemuan virtual bersama jajaran komite urusan Eropa, dilansir dari laman Ahval pada Selasa, 1 Desember 2020.
Mengenai Mediterania, Merkel menyambut baik pengumuman Turki yang menarik kapal penelitiannya, Oruc Reis, ke arah pelabuhan. Penarikan dilakukan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi UE pada pertengahan Desember mendatang.
Oruc Reis merupakan salah satu pemicu terjadinya ketegangan antara Turki dengan Yunani dan Siprus.
Baca: Turki Lanjutkan Eksplorasi di Mediterania Timur Hingga November
Meski menyambut baik penarikan Oruc Reis, Merkel menyebut Turki masih melakukan aktivitas eksplorasi seismik di lepas pantai Siprus.
Jajaran petinggi UE akan mendiskusikan potensi penjatuhan sanksi terhadap Turki dalam KTT mendatang, yang dijadwalkan berlangsung mulai 10 Desember. Walau mengkritik sejumlah aktivitas Turki, Merkel juga mengatakan bahwa Ankara layak mendapat "penghormatan" karena menampung pengungsi Suriah dalam jumlah besar.
(WIL)