Lukisan sekitar 50 seniman Rusia, termasuk Kandinsky, Kazimir Malevich, dan Alexander Rodchenko, dipajang di pusat kota Seoul di Museum Seni Sejong sejak Desember.
Namun, akibat invasi Rusia ke Ukraina pada Februari, negara Barat termasuk sekutu Korsel, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa juga memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pameran Seoul ditutup pada Minggu kemarin. Sayangnya, lukisan-lukisan itu tertahan karena semua opsi penerbangan yang tersedia telah ditutup oleh sanksi terhadap Rusia.
"Pekerjaan sedang dipersiapkan untuk dikembalikan, tetapi penerbangan saat ini diblokir karena perang di Ukraina," kata seorang penyelenggara, dilansir dari AFP, Senin, 18 April 2022.
"Meskipun belum ada yang dikonfirmasi, pihak Rusia sedang mencari cara untuk menerima mereka dengan cara tanpa penerbangan," sambung mereka.
Karya seni tersebut dipinjamkan oleh empat institusi Rusia untuk pameran. Museum Seni Negara Nizhny Novgorod dan Museum Seni Rupa Yekaterinburg turut meminjamkan lukisannya.
Lukisan-lukisan itu termasuk "Improvisation 4" (1909) oleh Kandinsky dan "Suprematism" (1915-16) oleh Malevich, serta "Jewish Venus" (1912) oleh Mikhail Larionov.
Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sekutunya, seperti AS dan negara Barat terus memberikan sanksi ekonomi sejak saat itu.
Sanksi pembatasan ruang udara juga diberikan. Hal ini membuat Negeri Beruang Merah jadi terisolasi.
Baca: Sanksi Baru Siap Menghujam Rusia, Harga Minyak Dunia Melonjak