Kebakaran hutan paling mematikan dalam lebih dari satu abad terakhir di AS ini telah membuat banyak warga beramai-ramai melarikan diri ke laut untuk menghindari kobaran api. Kebakaran telah menewaskan sedikitnya 97 orang, dan menghancurkan lebih dari 2.000 bangunan.
Ketika pembatasan pertama mulai dicabut di 17 zona dan puluhan sub-zona Hawaii warga diberitahu bahwa mereka akan ditemani saat mengunjungi properti mereka pada hari Senin dan Selasa pekan ini di tengah kekhawatiran akan adanya sisa debu beracun.
Sejumlah organisasi nirlaba akan menawarkan peralatan pelindung seperti masker dan alat pelindung diri karena abu dari sisa kebakaran mungkin mengandung asbes, timbal, arsenik, atau zat berbahaya lainnya.
Mengutip dari laman Irish Examiner, Senin, 25 September 2023, warga Lahaina juga akan diberikan air, tempat berteduh, layanan kesehatan medis dan mental, toilet, tempat cuci tangan, dan transportasi jika diperlukan.
Kunjungan ke Permukiman yang Hancur
Penjabat administrator Badan Manajemen Darurat Maui, Darryl Oliveira, mengatakan bahwa pihak berwenang berencana melakukan kunjungan rumah pertama dengan hati-hati, dengan memberikan ruang dan privasi bagi orang-orang untuk berduka dan merenung setelah bencana kebakaran tersebut."Beberapa warga hanya ingin kembali secara singkat, mungkin beberapa menit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada properti mereka," ucap Oliveira.
Komentar Oliveira serupa dengan komentar Gubernur Hawaii Josh Green, yang disampaikan pekan lalu ketika penduduk pertama diberitahu bahwa mereka akan segera diizinkan melakukan kunjungan rumah. "Sebagian warga mungkin ingin tinggal selama beberapa jam," ujarnya.
Otoritas Hawaii awalnya mengira jumlah korban tewas kebakaran hutan Lahaina berkisar 115 orang, tetapi jumlah itu turun setelah serangkaian tes DNA.
Kepala Kepolisian Maui John Pelletier mengatakan 74 korban telah diidentifikasi, dan mengonfirmasi bahwa jumlah orang hilang telah berkurang dari 41 menjadi 31.
Baca juga: Kebakaran Hawaii: Petugas Temukan 10 hingga 20 Korban Tewas per Hari
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id