Dubes Muliaman Hadad (kanan) saat berada di Living Dreams di Meilen, Swiss. (KBRI Bern)
Dubes Muliaman Hadad (kanan) saat berada di Living Dreams di Meilen, Swiss. (KBRI Bern)

Produk Furnitur Indonesia Laku Keras di Swiss

Willy Haryono • 07 September 2021 09:02
Meilen: Indonesia boleh berbangga karena ternyata masyarakat Swiss menggemari furnitur buatan RI. Furnitur Indonesia banyak diminati dan berhasil menembus pasar Swiss dalam beberapa tahun terakhir.
 
Furnitur asal Indonesia yang menjadi terlaris atau 'best seller' di Swiss utamanya memilki kualitas tinggi (high-end) dan mutu terjamin. Jenis furnitur yang disukai meliputi mebel berbahan alami kayu serta yang tahan terhadap perubahan musim di Swiss. Prinsip produksi berkesinambungan dan community development (fair trade) juga menjadi perhatian para konsumen di Swiss.
 
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad, melakuan pertemuan dengan Living Dreams, pengusaha Swiss, importir produk furnitur Indonesia berskala besar di Meilen, Kanton (Provinsi) Zurich, di Swiss pada 3 September lalu. Pemiliknya adalah warga asli Swiss yang sudah cukup lama bermitra erat dengan para pengusaha di Indonesia, terutama pengusaha UMKM di Indonesia.

Berdasarkan keterangan tertulis KBRI Bern yang diterima Medcom.id, Selasa, 7 September 2021, Living Dreams memiliki beberapa showroom sekaligus gudang yang cukup luas di Meilen. Selain di Meilen, terdapat dua toko lainnya di kota Zurich dan Mallorca.
 
Pertemuan Dubes Muliaman dengan pihak Living Dreams terlaksana dalam rangka upaya memperkuat jejaring mitra bisnis serta untuk promosi the 36th Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 yang akan terselenggara pada tanggal 21 Oktober-4 November 2021 di Indonesia, dengan tema "Reviving Global Trade."
 
Selain itu, tujuan pertemuan untuk melakukan diseminasi informasi terkait perjanjian Indonesia-EFTA CEPA dan manfaat implementasi Indonesia EFTA-CEPA (seperti pengurangan tarif/pajak impor produk Indonesia ke Swiss).
 
Perusahaan Living Dreams telah melakukan pembelian skala besar furnitur asal Indonesia selama kurang lebih 15 tahun, khususnya dari Lombok, Surabaya, Boyolali dan Yogyakarta. Konsep kerja sama Living Dreams adalah dengan memberikan pesanan serta desain dan bahan kepada perajin-perajin kayu di Indonesia, kemudian mengimpor dan menjualnya di pasar Swiss atau negara-negara Eropa lainnya. 
 
Living Dreams juga melakukan penjualan furnitur Indonesia di hotel, restoran, kantor, bandar udara, spa, showroom di Swiss dan negara lain di Eropa. Ragam produk furnitur terlaris yang dibeli dari Indonesia yakni produk indoor dan outdoor, dengan mayoritas bernuansa kayu alami. Selain produk furnitur berbahan kayu, Living Dreams juga menjual produk-produk home decor berbahan perunggu dan batu alam.
 
Sekitar 80 persen dari mayoritas barang-barang furnitur dan home decor yang dijual dari tokonya berasal dari Indonesia.
 
Pemilik Living Dreams, Nicole Hoch, menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19 justru penjualannya meningkat sekitar 20 persen. Ini dikarenakan masyarakat Swiss lebih banyak menghabiskan waktu di rumah (work from home) dan mengalihkan biaya wisatanya ke pembelian perabot rumah tangga. Hal ini turut berpengaruh terhadap peningkatan nilai impor furnitur Indonesia ke Swiss.
 
Furnitur menempati urutan ke-6 untuk komoditas utama Indonesia ke Swiss dengan nilai USD12,178,450 dalam periode Januari–Juni 2021. Nilai ini naik 17 persen dibanding Januari–Juni 2020 di angka USD9,869,890.
 
Baca:  Neraca Perdagangan Indonesia-Swiss Capai Surplus Lebih dari Rp10 Triliun
 
"Kita harapkan penjualan furnitur asal Indonesia semakin kuat di Swiss, karena peminatnya di Swiss cukup besar. Dengan akan berlakunya Indonesia-EFTA CEPA pada 1 November 2021, produk-produk Indonesia diharapkan akan semakin bersaing," tutur Dubes Muliaman.
 
"Peluang terbuka lebar. Kiranya akan membawa peningkatan nilai impor furnitur Indonesia ke Swiss, terutama untuk produk-produk UMKM dari para pengrajin kayu dan produser mebel di Indonesia agar semakin eksis di Swiss," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan