Menurut Gedung Putih, tinjauan ulang bertujuan untuk memastikan poin-poin kesepakatan dipatuhi sepenuhnya oleh Taliban.
"Kami ingin memastikan Taliban memenuhi komitmen-komitmennya, termasuk mengurangi aksi kekerasan dan memutus hubungan dengan sejumlah grup teroris," ujar juru bicara Gedung Putih, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jake Sullivan, penasihat keamanan senior Biden, telah berbicara dengan jajaran Pemerintah Afghanistan untuk mengonfirmasi peninjauan ulang terhadap kesepakatan dengan Afghanistan.
Afghanistan dilanda gelombang aksi kekerasan yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan terjadi meski dialog damai antara Afghanistan dan Taliban berlanjut di Doha, Qatar.
Baca: 70 Militan Taliban di Kandahar Tewas Diserang Pasukan Afghanistan
Dialog damai tersebut merupakan kelanjutan dari kesepakatan antara AS dan Taliban. Dalam perjanjian tersebut, AS akan menarik pasukannya dari Afghanistan, sementara Taliban akan menjamin sektor keamanan di negaranya.
Sebelumnya pada bulan ini, Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan kepada BBC bahwa ia meyakini AS terlalu banyak dirugikan dalam perjanjian dengan Taliban.
Meski Taliban sudah berhenti menyerang pasukan internasional di Afghanistan sebagai bagian dari perjanjian, kelompok tersebut masih memerangi pasukan lokal. Gelombang serangan ini dilakukan Taliban meski ada dialog di Doha, yang sudah dimulai sejak September tahun lalu.
(WIL)