CDC menganalisis data 4.041.396 warga AS yang telah menerima vaksin Moderna dalam periode antara 21 Desember dan 10 Januari lalu. Secara keseluruhan, 1.266 dari total individu tersebut dilaporkan mengalami sejumlah reaksi "efek samping."
Dari 1.266 orang tersebut, 10 di antaranya mengalami gejala alergi parah yang berpotensi membahayakan jiwa. Sepuluh orang ini meliputi sembilan individu yang memiliki rekam jejak alergi terhadap obat, makanan, dan lainnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Delapan dari 10 orang itu sudah sembuh dan diizinkan pulang," kata CDC, dilansir dari laman RT pada Sabtu, 23 Januari 2021. "Semua yang memperlihatkan reaksi alergi parah adalah perempuan," lanjutnya.
Sejauh ini, lanjut CDC, tidak ada kematian terkait alergi dari vaksin Moderna.
Baca: Usai AS dan Kanada, Negara Ini Izinkan Penggunaan Vaksin Moderna
Sejumlah orang membutuhkan perawatan medis usai menerima dosis pertama vaksin Moderna di California bulan ini. Beberapa dari kasus tersebut dilaporkan media lokal sebagai reaksi alergi.
California sempat berhenti menggunakan vaksin Moderna, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Pakar epidemi asal California, Erica Pan, menegaskan bahwa "tidak ada basis sains untuk menghentikan (penggunaan vaksin Moderna)."
Sementara untuk vaksin buatan Pfizer-BioNTech, CDC mencatat adanya reaksi alergi parah di tubuh 21 orang, berdasarkan analisis data 1.893.360 individu penerima dosis pertama dalam periode 14 dan 23 Desember.
Seperti Moderna, sejauh ini tidak ada kematian akibat reaksi alergi dari vaksin Pfizer-BioNTech.
(WIL)