Serangan ini terjadi beberapa jam setelah pasukan Rusia diusir dari Snake Island di dekatnya. Serangan tersebut menghantam sebuah gedung apartemen dan resor.
Satu bagian dari blok apartemen sembilan lantai hancur total oleh rudal yang menyerang pada pukul 01.00 dini hari. Dinding dan jendela blok apartemen 14 lantai yang berdekatan juga rusak akibat gelombang ledakan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Warga membantu petugas penyelamat untuk menyisir puing-puing mencari kemungkinan korban.
"Kami datang ke lokasi, menilai situasi bersama dengan petugas darurat dan penduduk setempat, dan bersama-sama membantu mereka yang selamat," kata Oleksandr Abramov, warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, dilansir dari AFP.
Baca juga: 17 Tewas dalam Serangan Udara Rusia di Apartemen Ukraina
"Sayangnya kami menemukan korban meninggal sejauh ini. Kami membantu membawa mereka pergi," imbuh dia.
Ia segera lari ke lokasi kejadian begitu mendengar ledakan tersebut. Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 16 orang tewas di blok apartemen di desa Serhiivka, dan tiga lainnya, termasuk satu anak, dalam serangan yang melanda resor liburan terdekat.
Kremlin membantah menargetkan warga sipil dalam invasi mereka.
"Saya ingin mengingatkan Anda tentang kata-kata presiden bahwa Angkatan Bersenjata Rusia tidak bekerja dengan target sipil," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Ribuan warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang dikatakan Ukraina sebagai perang agresi yang tidak beralasan. Rusia menyebut invasi itu sebagai "operasi khusus" untuk membasmi denazifikasi di Ukraina.
Sehari sebelumnya, Rusia menarik pasukannya dari Snake Island, pulau terpencil tapi penting. Pulau itu telah digunakan untuk mengendalikan Laut Hitam Barat laut, tempat mereka memblokade Odesa dan pelabuhan lainnya.