Seperti tidak ingin kalah dengan citra Presiden Rusia Vladimir Putin yang menunggang kuda di alam bebas, Kim Jong-un pun melakukan hal yang sama.
Kim sering mengunjungi gunung itu, titik tertinggi di Semenanjung Korea, sebelum membuat keputusan besar seperti eksekusi pamannya di 2013. Hal serupa ketika pada 2018 dia memutuskan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seperti dilansir dari Associated Press, Rabu, 16 Oktober 2019, dokumen-dokumen Korea Utara mengatakan bahwa pendiri negara, Kim Il-Sung memiliki pangkalan gerilya antiJepang di lereng Paektu selama pemerintahan kolonial Jepang 1910-45 di Semenanjung Korea.
Biografi resmi ayah Kim Jong-un, Kim Jong-Il mengatakan, pemimpin generasi kedua lahir di Paektu ketika pelangi ganda memenuhi langit.
Selain itu, kuda putih yang ditunggangi Kim juga merupakan simbol propaganda untuk keluarganya yang telah memerintah Korea Utara selama tujuh dekade. Melalui citra itu, dibentuk kultus kepribadian yang kuat di sekitar anggota keluarga.
Media pemerintah sesekali memperlihatkan Kim, saudara perempuannya dan ayahnya menunggang kuda putih.
Simbolisme kembali ke Kim Il-Sung, yang menurut narasi resmi Korut, menunggang kuda putih saat berperang melawan penguasa kolonial Jepang.
KCNA juga mengatakan Kim mengunjungi lokasi konstruksi terdekat di Kabupaten Samjiyon dan mengeluh tentang sanksi PBB yang dipimpin AS yang diberlakukan terhadap negaranya karena program nuklir Korut.
(FJR)