Bandung: Pemerintah Indonesia terus memperluas produk ekspor ke pasar non-tradisional, salah satunya dengan menggebrak pasar Nepal. Indonesia menjual pesawat CN235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia dari Bandung, menuju Kathmandu, Nepal.
"Penggunaan pesawat produksi Indonesia oleh Angkatan Darat Nepal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dunia atas karya anak bangsa," ujar Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri yang diterima Medcom.id, Kamis, 31 Oktober 2019.
Pesawat senilai USD30,5 juta atau sekitar Rp427 miliar ini digunakan sebagai alat angkut multiguna. Pesawat ini dijadwalkan tiba di Kathmandu, 2 November 2019.
Pengiriman pesawat ini adalah hasil penandatanganan kontrak kedua negara pada 2017 di Kathmandu.
Kepercayaan Nepal atas pesawat buatan PTDI makin kuat kala AD Nepal berkunjung ke Bandung pada September lalu. Nepal juga bermaksud memesan pesawat kedua dari PTDI.
Selain Nepal, PTDI tengah memproduksi sejumlah pesawat untuk beberapa negara, termasuk Senegal dan Thailand.
Pembelian pesawat ini mempergunakan sistem pembiayaan melalui program Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan pembiayaan ekspor.
Penjualan CN-235 ini peningkatan promosi industri strategis nasional untuk bersaing di pasar internasional sesuai arahan Presiden RI. Selain PTDI, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain juga tengah melakukan sejumlah pembahasan proyek dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik dan Afrika, diantaranya, PT. Waskita Karya, PT. INKA, PT. Pindad, PT. LEN, Perum Peruri, PT Pelindo II dan PT. GMF Aero Asia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id