Korut menggunakan istilah "demam" sebagai pengganti kata Covid-19. Menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA), Sabtu, 21 Mei 2022, angka kematian dalam wabah Covid-19 di Korut mencapai 66 orang.
Pekan kemarin, Korut secara resmi mengonfirmasi terjadinya wabah Covid-19 untuk kali pertama sejak pandemi global terjadi pada 2020. Korut mendeskripsikan wabah ini sebagai "darurat nasional terberat."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejak dua tahun lalu, Korut secara konsisten mengeklaim tidak pernah mencatat satu pun kasus Covid-19. Klaim tersebut dipertanyakan banyak pakar, karena Korut merupakan sekutu dekat Tiongkok -- negara pertama terdeteksinya Covid-19.
Sabtu ini, pemimpin Korut Kim Jong-un kembali menggelar pertemuan dengan politburo Partai Buruh Korut untuk memeriksa penanganan Covid-19.
Meski angka kasus terus meningkat, Kim Jong-un mengapresiasi "tren terkini dalam prevensi epidemi darurat nasional."
Dalam pertemuan, Kim Jong-un mendesak semua sektor dan unit untuk "secara dinamis bergerak ke depan" dengan melakukan berbagai langkah. Ia juga mendorong diimplementasikannya berbagai program aksi dalam memerangi wabah.
Beberapa hari lalu, Kim Jong-un menuduh sejumlah pejabat atas "ketidakdewasaan" dalam menangani kasus Covid-19 yang terus meningkat.
Baca: AS dan Korsel Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Korut