Sejak menguasai kembali Afghanistan, Taliban berjanji akan menjadi kelompok yang lebih moderat ketimbang era 1996-2001. Pemecatan ribuan anggota ini disebut sebagai bagian dari memenuhi janji tersebut.
"Mereka membuat nama Emirat Islam (Afghanistan) menjadi jelek. Mereka dipecat melalui proses pemeriksaan agar kami bisa membangun militer dan kepolisian yang bersih di masa mendatang," ucap Latifullah Hakimi, petinggi Taliban yang ditugaskan di Kementerian Pertahanan Afghanistan, dilansir dari The National, Minggu, 16 Januari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sejauh ini, lanjut dia, sekitar 2.840 anggota Taliban telah dipecat dari posisi mereka.
"Pelanggaran mereka meliputi korupsi, pengedaran dan pemakaian narkotika, dan juga mengganggu urusan pribadi masyarakat. Ada juga beberapa dari mereka yang terkait dengan Daesh," sebut Hakimi, merujuk pada akronim lain dari Islamic State (ISIS).
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah personel Taliban dituduh telah membunuh sejumlah mantan pasukan keamanan di era Afghanistan terdahulu. Pembunuhan terjadi meski pemimpin agung Taliban, Hibatullah Akhundzada, mengeluarkan amnesti umum bagi seluruh masyarakat Afghanistan.
Serangkaian pembunuhan di luar jalur hukum itu meliputi penembakan dan pengeboman di Kabul dan kota-kota lainnya di Afghanistan.
Hakimi mengatakan mereka yang dipecat berasal dari 14 provinsi di Afghanistan. Ia menyebut proses pemeriksaan dan pemecatan ini akan terus berlanjut.
Baca: Perangi Miras, Agen Intelijen Afghanistan Buang 3.000 Liter Alkohol ke Kanal