"Kita melihat adanya tren kemajuan dalam artian, jika di awal, vaksin melalui jalur multilateral ini kemungkinan besar tersedia di kuartal 3 atau kuartal 4," kata Retno dalam jumpa pers virtual, Rabu, 13 Januari 2021.
"Maka dalam komunikasi kita terakhir ini, vaksin multilateral kemungkinan besar sudah tersedia pada kuartal 2 2021," serunya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia mengatakan bahwa Indonesia sudah menyampaikan submisi yang dipersyaratkan COVAX terkait vaksin jalur multilateral. Persyaratan itu di antaranya expression of interest pada 16 Oktober 2020, form permintaan bantuan teknis pada 27 November 2020, form permintaan vaksin bagian A pada 7 Desember 2020, form permintaan vaksin bagian B terkait indemnifikasi pada 8 Januari lalu.
"Submisi berikutnya adalah form Cold Chain Equipment (CCE) Support Request terkait kapasitas teknis penyediaan sistem pendingin vaksin pada kuartal I 2021," ujar Menlu Retno.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi terpilih sebagai salah satu Ketua Bersama (Co-Chair) COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engangement Group (EG). Ia mengatakan Indonesia memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan tersebut, yakni sebesar 41 persen dari suara masuk.
Suara terbanyak kedua diraih oleh Menteri Kesehatan Ethiopia, Lia Tadesse. Selain Indonesia dan Ethiopia, Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould juga terpilih menjadi Ketua Bersama mewakili negara donor.
COVAX adalah sebuah inisiatif yang dibentuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyediakan vaksin covid-19 ke negara-negara berkembang dan kurang mampu.
Baca: Wujud Kepercayaan Global, RI Raih Suara Terbanyak di COVAX AMC
(WIL)