"Kalau untuk dari pihak keluarga mereka enggak kaget ya, maksudnya untuk hal ini karena kan aku juga masih dalam rawat jalan proses recovery pengobatan di BNN," ucap Millen Cyrus kepada wartawan.
Ia memaparkan bahwa saat ia ditahan pertama kali pada 22 November 2020, ia menjalani tes psikologi untuk mengetahui masalah kejiwaan. Millen juga menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, Jawa Barat, dan dinyatakan bebas pada 11 Januari 2021.
Setelah itu, ia diberikan obat-obatan. Obat tersebut pun dikonsumsinya sebagai obat tidur dan obat anti-depresi. Ia menekankan bahwa dirinya tidak melakukan penyalahgunaan narkotika.
"Jadi setelah itu emang di dalam itu dikasihnya obat-obat yang memang diresepkan oleh dokter, bukan aku beli atau bagaimana," jelasnya.
Millen ditangkap saat aparat gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Satpol PP merazia club malam di bilangan Jakarta Selatan, Minggu dini hari, 28 Februari 2021. Polisi memeriksa urine seluruh pengunjung kafe itu dan Millen dinyatakan positif psikotropika jenis benzodiazepine.
Millen menyatakan, saat itu dirinya sedang makan malam setelah selesai syuting. Lantaran ditangkap, ia mengaku kapok keluar rumah di malam hari.
"Pasti takut yang penyesalan apa pun. Aku lebih mikir gini, lebih baik aku di rumah enggak keluar. Biarin deh tadi beli makanan sendiri dibandingkan aku keluar, tiba-tiba (dirazia), aku enggak mau lagi," akunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
