Setelah lulus dari SMA Santa Angela, Bandung, tahun 1966, ia langsung mendaftarkan diri ke Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun entah mengapa, ia merasa tak cocok di sana dan Rae akhirnya memutuskan untuk pindah kuliah ke IKIP Jakarta di jurusan yang sama.
Belum lagi usai pendidikannya di IKIP, Rae harus kembali lagi ke negeri tempat kelahirannya dulu, Australia. Rae pun menyelesaikan pendidikan tingginya di New South Wales University, Sydney.
Rae Sita terbilang telat memulai karier filmnya. Saat itu sahabatnya, Ami Priyono yang mengajak Rae Sita untuk menjajal kemampuan aktingnya di depan kamera, padahal Rae sudah memiliki tiga orang anak.
Gaun Pengantin (1974) adalah film pertama yang dibintangi Rae Sita. Namanya mulai melambung setelah bermain di film Cintaku di Kampus Biru pada tahun 1976. Di film itu, Rae sukses berperan sebagai dosen yang menaruh hati pada mahasiswanya.
Film-film lain yang pernah dibintanginya antara lain Tiga Cewek Indian, Chica, Laki-laki Dalam Pelukan, Jakarta Jakarta dan Direktris Muda.
Di tengah perjalanan karier film-nya, Rae ingin mencoba menekuni bidang yang lain. Saat itu dia mendapat tawaran pekerjaan sebagai Public Relations Manager di Hotel Sahid Jaya Jakarta tahun 1979.
Rae memang tak bisa sepenuhnya meninggalkan dunia film. Darah seninya masih terus memompa semangatnya untuk terus berkarya, walaupun masih bekerja. Di tahun 1979, Rae membintangi 3 film sekaligus; Bayang-bayang Kelabu, Wanita Segala Zaman, dan Di Ujung Malam.
Hingga 1985, Rae masih membintangi beberapa film lagi sampai film berjudul Pondok Cinta (1985) yang menjadi catatan terakhir kiprah Rae di dunia seni peran Tanah Air.
Rae Sita mendapat nama Supit dari suaminya Oke F. Supit, temannya di SMP dulu. Oke nekat terbang ke Australia menyusul Rae dan melamarnya. Beruntung Oke, karena Rae menerima cintanya. Keduanya akhirnya menikah dan dikaruniai tiga orang anak; Jenifer Jill Supit, Georgiana Grae Supit, dan Ravelra Ruth Supit.
Sebelum meninggal, Rae sempat aktif sebagai anggota Tim Pokja Film Kompetitif, anggota pengajar BP SDM Citra di YPPHUI, dosen di Sesko TNI Cilangkap dan juga sebagai Anggota Lembaga Sensor Film.
Tak hanya kerabat dan handai tolan, rekan-rekan Rae, baik sesama aktor senior, seniman, maupun rekan kerjanya di Lembaga Sensor Film merasa kehilangan atas kepergian Rae yang dikenal sebagai pribadi yang perfeksionis.
Di saat-saat terakhirnya, Rae Sita sempat menyampaikan harapannya agar perfilman nasional dapat terus berkembang dan maju.
Awal bulan Mei, Rae sempat dikabarkan meninggal dunia, namun keluarga mengatakan ia tengah menjalani perawatan intensif. Hari ini, Rabu sore (20/5/2015) pukul 15.15 WIB, Rae Sita Supit menghembuskan napas terakhirnya di usia 69 tahun. Sebelum wafat, Rae sempat menderita kanker rahim. Jenazah disemayamkan di rumah duka Heavenly Home di Kawasan Pluit, Jakarta. Dan akan dimakamkan di Karawang pada Kamis, 21 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id